Asal Usul Kuliner Ayam Taliwang, Makanan Khas Lombok Berawal dari Misi Perdamaian 2 Kerajaan

Asal Usul Kuliner Ayam Taliwang, Makanan Khas Lombok Berawal dari Misi Perdamaian 2 Kerajaan

Makanan khas Lombok, NTB, Ayam Taliwang.-Screenshot YouTube/Devina Hermawan-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Berikut asal usul kuliner Ayam Taliwang sebuah makanan yang dikenal khas Lombok ternyata berawal dari misi perdamaian 2 kerajaan.

Dilansir dari laman Kebudayaan Kemendikbud, Ayam Taliwang adalah salah satu unsur warisan budaya kuliner yang menjadi ikon makanan khas masyarakat Suku Sasak di Lombok-Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ciri khas kuliner Ayam Taliwang berupa olahan ayam kampung muda diramu dengan bumbu-bumbu tertentu sehingga memberikan cita rasa yang kuat.

Penyajian Ayam Taliwang selalu disertai plecing kangkung dan beberuk terong.

BACA JUGA:Kenali Ayam Taliwang Makanan Asal NTB, Bikin Ngiler

Perkembangan tradisi kuliner Ayam Taliwang di Lombok, erat kaitannya dengan keberadaan masyarakat Karang Taliwang di Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Masyarakat Karang Taliwang merupakan yang pertama kali memperkenalkan kuliner Ayam Taliwang.

Mereka mengolah ayam menjadi makanan khas yang kemudian disebut sebagai Ayam Taliwang.

Kemunculan Ayam Taliwang sendiri pertama kali pada saat terjadi perang antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem Bali.

BACA JUGA:Resep Ayam Goreng Mentega, Bahan dan Cara Memasaknya

Pada masa itu pasukan Kerajaan Taliwang didatangkan ke Lombok untuk membantu Kerajaan Selaparang yang mendapat serangan dari kerajaan Karangasem Bali.

Orang-orang Taliwang yang bertugas sebagai pendamai tersebut ditempatkan di suatu wilayah yang diberi nama Karang Taliwang sesuai dengan tempat mereka.

Tugas orang-orang Taliwang ini adalah melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem agar pertempuran yang menelan banyak kerugian nyawa dan harta benda tidak berlanjut.


Ayam Taliwang khas Lombok NTB bercitarasa pedas--topwisata.info

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber: