11 Bulan Sudah Agresi Rusia ke Ukraina

11 Bulan Sudah Agresi Rusia ke Ukraina

Seorang warga mengambil gambar sebuah bangunan yang rusak berat akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Mykolaiv, Ukraina 18 Oktober 2022. REUTERS/Valentyn Ogirenko--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Agresi Rusia ke Ukraina telah masuk bulan kesebelas.

Beragam usaha dilakukan untuk akhiri perselisihan ini, masih tidak berhasil merealisasikan perdamaian.

Salah satunya dengan ajak ke-2 pihak berseteru untuk duduk dan berdialog.

BACA JUGA:Kader Milenial Parpol Pilih Sistem Proporsional Terbuka, Ini Alasannya

Duta Besar (Duta besar) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin memperjelas, cara 'Ayo duduk dan bicara.

Selesaikan perselisihan' yang sudah tidak lagi bermanfaat.

"Silahkan persingkat cara tersebut. Karena tak perlu. Rusia tidak pernah dengar dan tidak ingin berdamai," tutur Duta besar Hamianin dalam pertemuan jurnalis teratur online, Kamis, 12 Januari 2023.

Menurut Hamianin, semenjak awalnya agresi 24 Februari 2022, banyak pihak yang berusaha jadi perantara untuk menengahi Kiev dan Moskow.

BACA JUGA:Usai Diperiksa, 4 Tersangka Korupsi Pengadaan Satelit Kemhan Dijebloskan ke Rutan Salemba

Tetapi, usaha itu tidak juga berbuah hasil.

Justru, menurut dia, dorongan untuk lakukan diskusi terlihat seperti meminta Ukraina sebagai korban, mengikhlaskan daerahnya dicaplok Rusia dengan alasan menyelamatkan kehidupan warga.

"Semestinya, coba rayu sang penyerbu setop agresi, menarik pasukan, atau sejenisnya. Bila tidak, tidak ada yang dapat dilaksanakan benar-benar," cetus Hamianin.

"Benar-benar lugas bila masih tetap ada yang yakin jika Rusia sanggup bertransaksi. Mereka (Rusia) tidak sanggup lakukan perundingan dan tidak inginkan formulasi damai," tegasnya.

BACA JUGA:Lewat Program TJSL, PLN Dorong Pengembangan UMKM di Sulawesi

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: