IHSG Anjlok! Sektor Energi Melemah Paling Parah, Capital Outflow Jadi Penyebab?

IHSG Anjlok! Sektor Energi Melemah Paling Parah, Capital Outflow Jadi Penyebab?

IHSG 5 Januari 2023 (Tangkapan layar RTI Business)--

Indeks Stoxx 600 di awal sesi melemah 0,34 persen, sedangkan FTSE Inggris turun 0,14 persen, CAC Prancis terkoreksi 0,5 persen, dan DAX Jerman terpangkas 0,26 persen.

Capital Outflow Jadi Penyebab

IHSG Anjlok pada hari ini hingga -2,34 persen, salah satunya akibat terjadinya capital outflow. 

Head Of Research FAC Sekuritas, Wisnu Prambudi mengatakan, penyebab dari IHSG Anjlok hari ini adalah capital outflow yang sebenarnya sudah terjadi sejak Desember 2022 lalu. 

BACA JUGA:Dapat Saldo DANA Gratis Rp1.000.000 Cukup Dengan Daftar Aplikasi, Cek Caranya Disini! Terbukti Membayar

Capital outflow yang terjadi pada IHSG di Desember 2022 lalu jumlahnya cukup tinggi, diatas Rp19 triliun. Bahkan menurut Wisnu, hal inilah yang juga kemudian membuat penutupan tahun kemarin tidak terjadi window dressing. 

"Desember tidak terjadi window dressing karena IHSG kita justru terkoreksi 3,2 persen," ujar Wisnu, dilihat fin.co.id dari tayangan Closing Bell di CNBC TV. 

Sementara itu, capital outflow terus berlanjut hingga Januari, di mana untuk hari ini saja arus modal asing yang keluar mencapai Rp14,23 triliun.

"Ini (capital outflow) yang kemudian terus menekan indeks kita di pekan awal justru tidak menunjukkan tanda-tanda penguatan," tuturnya. 

BACA JUGA:Menguak Misteri 4 Fitur Yandex Browser yang Jarang Diketahui, Tapi Kerap Digunakan Membuka Situs Terlarang

Warning IMF

IHSG anjok hari ini, salah satunya juga terdorong dari sentimen eksternal. Pasalnya, tiga mesin utama ekonomi dunia yakni Amerika Serikat (AS), China, dan Uni Eropa bakal melambat.

"Kami memperkirakan sepertiga ekonomi dunia berada dalam resesi. Bahkan negara yang tidak dalam resesi, akan terasa seperti resesi bagi ratusan juta orang," ujar Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva dalam wawancara dengan CBS Face the Nation, dikutip Kamis 6 Januari 2022. 

Di China, menurut Georgieva, laju ekonomi China pada 2022 kemungkinan di bawah pertumbuhan ekonomi global untuk pertama kalinya dalam 40 tahun karena lonjakan kasus Covid-19.

"Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, pertumbuhan China pada 2022 kemungkinan berada di bawah atau di bawah pertumbuhan global," kata Georgieva.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: