JAKARTA, FIN.CO.ID - Berperan dalam memfasilitasi perdagangan internasional dan industri, salah satunya dengan pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Bea Cukai kembali menggelar sosialisasi ketentuan ekspor di beberapa wilayah.
Sosialisasi ini dilakukan salah satunya untuk menekankan kepada pelaku usaha bahwa ekspor itu mudah.
BACA JUGA: Pertahankan Kinerja Ekspor, Bea Cukai Berikan Asistensi di Lamongan, Pamekasan, dan Tanah Bumbu
BACA JUGA: Bersinergi dengan Pemda dan Organisasi Nirlaba, Bea Cukai Galakkan UMKM Bisa Ekspor
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana mengatakan bahwa peran UMKM sangat vital dalam ekonomi global, “UMKM sangat penting dalam perekonomian global, karena 9 dari 10 bisnis di dunia merupakan UMKM. UMKM juga berkontribusi terhadap setengah dari gross domestic product (GDP) global, serta menciptakan 2 dari 3 lapangan pekerjaan di dunia.”
Bea Cukai Malang kembali mengudara di Radio MFM Malang untuk memberikan sosialisasi tentang kampanye ekspor itu mudah dengan tema "UMKM fenonemal, tembus pasar internasional" kepada masyarakat luas, khususnya para pendengar radio (18/11).
Dalam sosialisasi ini Bea CUkai Malang menyampaikan peran penting UMKM dan beberapa capaian ekspor oleh UMKM di Malang.
“Sampai dengan bulan November 2022 terdapat beberapa UMKM di Malang Raya yang telah berhasil melakukan ekspor perdana, antara lain UMKM produk rumput laut ekspor ke Vietnam, produk kain gendongan bayi ekspor ke Malaysia, singkong beku ke Curacao Amerika Selatan, dan produk kripik buah ekspor ke Malaysia,” terang Hatta.
BACA JUGA: Bea Cukai Gresik Asistensi Penerima Fasilitas Kawasan Berikat dan Pusat Logistik Berikat
Sementara Bea Cukai Jambi juga menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pelatihan UMKM berorientasi ekspor kepada para pelaku UMKM di Provinsi Jambi pada Senin (31/10) bertempat di Aula Kantor Bea Cukai Jambi.
Bertajuk “Peluang Ekspor Bagi UMKM Jambi Tembus Pasar Internasional” kegiatan ini diikuti oleh beberapa UMKM dengan komoditas tanaman hias, pinang, kopi, madu, kue, tempoyak, dan madu.
“Secara garis besar Bea Cukai Jambi menekankan kepada pelaku UMKM di wilayahnya bahwa ekspor itu mudah. Selain itu juga dibahas tentang gambaran umum kegiatan ekspor, program klinik ekspor, dan fasilitas kepabeanan yang dapat diperoleh oleh para pelaku UMKM untuk mempermudah ekspor,” jelas Hatta.
Sementara di Bali, mendukung UMKM bersaing di kancah Internasional, Kanwil Bea Cukai Bali Nusra juga melaksanakan sosialisasi terkait prosedur ekspor dan business matching dalam upaya peningkatan ekspor UMKM di wilayah NTT.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh beberapa instansi teknis terkait dan perwakilan mahasiswa di wilayah NTT pada Rabu (23/10) lalu.