Anwar Ibrahim Dipastikan Jadi Perdana Menteri Malaysia

Anwar Ibrahim Dipastikan Jadi Perdana Menteri Malaysia

Perdana Menteri Malaysia Terpilih, Anwar Ibrahim (Wikipedia)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Pemimpin Utama Pakatan Harapan, Datuk Seri Anwar Ibrahim dipastikan akan segera menjadi Perdana Menteri Malaysia. 

Hal ini dipastikan setelah UMNO yang merupakan elemen partai terbesar di Koalisi Barisan Nasional, menyatakan bersedia bergabung dan mendukung koalisi yang dipimpin Anwar Ibrahim.

BACA JUGA:Dua Tokoh Bersaing Ketat di Pemilu Malaysia, Mahathir Putuskan Mundur dari Kancah Politik

BACA JUGA:Kim Jong-un Didampingi Putrinya Inspeksi Peluncuran Rudal Balistik Terbesar di Korea Utara, Siap-Siap Perang?

Sebagaimana diketahui bahwa negeri jiran Malaysia pada Sabtu 19 November 2022 lalu telah menyelenggarakan Pemilihan Umum dimana koalisi Pakatan Harapan (PH) menjadi peraih kursi terbanyak parlemen dengan 82 kursi, disusul koalisi Perikatan Nasional (PN) dengan 73 kursi, koalisi Barisan Nasional (BN) dengan 30 kursi, koalisi Gabungan Partai Serawak (GPS) 23 kursi, koalisi Gerakan Rakyat Sabah (GRS) 6 kursi, Warisan 3 kursi, independen 2 kursi, dan KDM serta PBM masing-masing 1 kursi.

Meskipun Pakatan Harapan memiliki kursi terbanyak, namun belum menjadikan Anwar Ibrahim otomatis sebagai Perdana Menteri. 

Hal tersebut dikarenakan syarat untuk membentuk kabinet pemerintahan adalah Partai/Koalisi atau Gabungan Partai/Koalisi yang mampu mencapai lebih dari 50 persen kursi parlemen atau memiliki 112 kursi dari 222 jumlah keseluruhan kursi parlemen.

Sekjen UMNO, Ahmad Maslan dalam keterangannya kepada media setelah Musyawarah Majlis Kerja Tertinggi (MKT) khas Partai yang berlangsung sengit mengatakan partainya sepakat menjadi bagian dari pemerintahan gabungan sesuai Titah dari Raja. 

BACA JUGA:Zakir Naik Dikabarkan akan Isi Ceramah Agama di Qatar Selama Turnamen Piala Dunia 2022

BACA JUGA:Kebakaran Pabrik Garmen di Provinsi Henan China Tewaskan 30 Orang, Las Listrik Ilegal Jadi Penyebabnya

Namun mereka menyatakan tidak bersedia jika harus bergabung dengan koalisi Perikatan Nasional. 

“MKT sepakat satu suara memutuskan untuk mendukung dan menjunjung titah Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong supaya BN mendukung dan mengambil bagian dalam pemerintahan gabungan yang bukan dipimpin oleh PN untuk memastikan sebuah pemerintahan yang stabil dan makmur dapat dibentuk," kata Ahmad Maslan, Kamis 24 November 2022 dini hari waktu setempat.

Ahmad Maslan juga mengatakan MKT UMNO juga bersepakat semua kader partai yang memperoleh kursi parlemen pada Pemilu lalu mematuhi dan menerima pemerintahan gabungan atau bentuk pemerintahan lainnya yang bakal dibentuk oleh Raja.

Sebelumnya pada Rabu (23/11) kemarin saat menghadap Raja, Pemimpin Utama Barisan Nasional yang juga Pemimpin UMNO, Ahmad Zahid Hamidi telah memberikan surat kepada Raja, dimana dalam surat tersebut menyatakan 30 Anggota Parlemen BN yang baru terpilih memberikan dukungan kepada PH untuk membentuk pemerintahan dan mendukung Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: