Fakta Baru Tragedi Kanjuruhan, Tembakan Gas Air Mata Secara Sistematik, Puluhan Orang Meninggal di Tribune

Fakta Baru Tragedi Kanjuruhan, Tembakan Gas Air Mata Secara Sistematik, Puluhan Orang Meninggal di Tribune

Momen penonton atau suporter terkena gas air mata di tribune Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022.-Screenshot Twitter/@herul_cules-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Dalam tragedi Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur, pendamping keluarga korban Andy Irfan mengatakan ada tanggung jawab komando. 

Andy Irfan menyebut ada tanggung jawab komando atas penembakan gas air mata ke tribun penonton oleh polisi.

BACA JUGA:Banjir Barhari-hari, Warga Kabupaten Tangerang Adukan Jasa Marga ke DPRD

"Sangat terlihat dengan jelas Brimob melakukan serangan tidak secara impulsif tetapi secara sistematik," kata pendamping keluarga korban tragedi Kanjuruhan Andy Irfan di Jakarta, Kamis 17 November 2022.

Ia mengatakan salah satu unsur penting dalam kejahatan HAM adalah adanya serangan yang sistematik dan meluas. 

Dalam peristiwa Kanjuruhan terdapat enam menit yang mematikan.

"Selama enam menit itu Brimob dan Sabhara menembakkan setidaknya 45 gas air mata," ujarnya.

BACA JUGA:Pengendara Sepeda Motor di Kota Bekasi Tewas, Menjadi Korban Penusukan OTK

Ia menyebut ada enam fase serangan yang dilakukan polisi selama enam menit. Mulai dari tribun utara, selatan, dan lain sebagainya. 

Akibatnya, hal tersebut menyebabkan kematian ratusan suporter.

"Kita menemukan puluhan orang meninggal di tempat di dalam tribun bukan meninggal karena berdesakan di pintu stadion," kata dia.

Atas temuan tersebut, kata dia, pihaknya membuat kesimpulan awal untuk didalami lebih lanjut melalui penyelidikan berbasis projustitia yang bisa dilakukan Komnas HAM. 

BACA JUGA:Aksi Super Sadis di Majalengka, Anak Cangkul dan Tembak Ayah Kandungnya hingga Tewas

Dengan demikian, pihak-pihak yang terlibat bisa mengurai lebih dalam terkait bukti-bukti yang ada.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: