Kemenkes: Kasus COVIID Capai 6.186 Kasus, Masyarakat Diingatkan Booster

Kemenkes: Kasus COVIID Capai 6.186 Kasus, Masyarakat Diingatkan Booster

Omicron XBB Mulai Merajalela, Image oleh Gerd Altmann dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID -Ada penambahan kasus konfirmasi positif per tanggal 9 November 2022 sebanyak 6.186 kasus.

Kemenkes kembali mengumumkan update kasus COVID-19 per Kamis (11/11).

Menurut data Kemenkes, ada penambahan kasus konfirmasi positif per tanggal 9 November 2022 sebanyak 6.186 kasus.

BACA JUGA:Kemenkes RI dan WhatsApp Umumkan Kerja Sama, Hadirkan Layanan Kesehatan Publik

“Per 9 November kita mencatat rata-rata harian dalam satu minggu ada 30 provinsi mengalami peningkatan kasus, dan 4 provinsi mengalami penurunan kasus," kata dr. Mohammad Syahril pada konferensi pers update kasus COVID-19, Kamis (10/11).

"Dan kasus kemarin yang konfirmasi sebanyak 6.186,” sambung Juru Bicara Kemenkes itu.

Dengan tambahan tersebut, jumlah total kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga kemarin Kamis (9/11) menjadi 6.537.907 kasus.

Dalam satu minggu ini kasus konfirmasi mengalami peningkatan sebanyak 47,24%. Sampai saat ini masih mendominasi subvarian BA.4 dan BA.5. Subvarian XBB sudah mulai tampak di pertengahan Oktober.

BACA JUGA:Kapan Vaksin Covid-19 Dosis 4 atau Booster Dosis 2 Disuntikan ke Warga? Ini Jawaban Kemenkes

Terdapat 48 subvarian XBB maupun XBB1 yang ditemukan dari pemeriksaan pemantauan WGS, yang berasal dari DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat.

Trend perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit sejak Oktober 2022 sampai dengan 8 November 2022 ada 4.896 pasien. Sebanyak 5% atau 133 pasien di antaranya dirawat di ruang ICU, sementara 95% atau 4.763 pasien dirawat di ruang isolasi.

“Data-data ini harus menjadi perhatian kita agar masyarakat bisa mencegah untuk tidak jatuh sakit atau masuk rumah sakit, kelompok pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis adalah mereka yang belum pernah divaksin , dan lansia adalah kelompok dengan kematian tertinggi”ucap dr. Syahril.

Dikatakan dr. Syahril, rencana strategis dengan adanya kenaikan kasus ini yaitu mendorong percepatan whole genome squencing sehingga diketahui proporsi varian virus COVID-19.

BACA JUGA:Pasien COVID yang Isoman Diminta Gunakan Layanan Telemedisin Kemenkes, Obat dan Layanan Gratis Semua

Selanjutnya mendorong pemerintah propinsi dan Kabupaten/kota untuk meningkatkan testing dan tracing melalui pemeriksaan PCR dan masyarakat bila hasil positif dan tidak bergejala/gejala ringandiminta untuk segera isolasi agar penularan dapat dikendalikan.

Manfaatkan layanan telemedicin untuk mendapatkan pengobatan dan konsultasi kesehatan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: