Penderita Diabetes Disarankan Makan dalam Porsi Kecil tapi Lebih Sering, Ini Alasannya Menurut Dokter

Penderita Diabetes Disarankan Makan dalam Porsi Kecil tapi Lebih Sering, Ini Alasannya Menurut Dokter

Penderita Diabetes Disarankan Makan dalam Porsi Kecil tapi Lebih Sering, Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Penderita diabetes disarankan makan dalam porsi kecil tapi lebih sering frekuensinya.

Hal itu disampaikan dokter gizi Ekky M. Rahardja, MS, Sp.GK.

Kenapa penderita diabetes disarankan makan dalam porsi kecil tapi lebih sering?

BACA JUGA:Gejala Diabetes yang Harus Diwaspadai Itu Ada Tiga, Ini Kata Spesialis Penyakit Dalam

"Tubuh (pasien diabetes) kurang bisa mendorong gula ke dalam sel," kata Ekky dalam webinar kesehatan, hari ini (10/11).

"Jadi lebih baik makan porsi kecil tapi sering," sambungnya.

Ia menjelaskan bahwa porsi makan dapat dibagi menjadi dua, dan dimakan dengan jeda tiga jam.

Menurut dokter gizi Ekky semua makanan yang sehat boleh dikonsumsi, asal tidak mengandung pengawet atau zat-zat tambahan lain.

BACA JUGA:Kontrol Diabetes dengan Bawang Merah, Begini Caranya

dokter gizi Ekky juga mengingatkan bahwa nasi sebagai sumber karbohidrat, nasi bagi penderita diabetes tidak selamanya jadi musuh.

Agar aman dikonsumsi penderita diabetes, porsi nasi disesuaikan dan dipadukan dengan potongan sayur mayur yang mengandung karbohidrat.

"Yang paling simpel tiap kali makan, lima sendok makan nasi, tambah juga sayur seperti wortel, buncis, brokoli, jagung atau labu siam dan kukus," jelas dokter gizi Ekky.

Proses kukus tak perlu terlalu lama, cukup dua menit. Campurkan potongan sayur dengan nasi agar kadar gula darah naik perlahan setelah makan.

"Sayur boleh makan sepuasnya asal jangan pakai tambahan seperti bumbu kacang atau mayones," dia berpesan.

Bila berat badan pasien diabetes termasuk normal, pola makan yang sehat bisa terus dijaga.

Namun, bila berat badan berlebih dia menyarankan untuk membatasi asupan lemak dan karbohidrat yang mudah diserap dan cepat menaikkan gula darah.

Batasi penggunaan gula, sebab asupan gula pada orang sehat pun tidak boleh terlalu banyak.

Di Indonesia, ketentuan batasan asupan gula harian yang dianjurkan telah tertera dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013.

Di dalamnya menyebutkan bahwa konsumsi gula pada orang dewasa maksimal 50 gram, atau empat sendok makan per hari untuk menghindari risiko penyakit seperti diabetes.

Sekaranga Anda tau bukan kenapa penderita diabetes disarankan makan dalam porsi kecil tapi lebih sering

Stevia sebagai Pengganti Gula

Stevia adalah pengganti gula yang diekstrak dari daun tanaman Stevia rebaudiana.

Stevia ini manis karena kandungan steviol glycosides yang dimilikinya.

Sangat Manis

Karena sangat manis, penggunaan stevia tidak perlu sebanyak gula pasir biasa. Jadi jika Anda biasa menggunakan dua sendok the untuk membuat kopi, Anda hanya membutuhkan satu sendok the stevia untuk satu setiap cangkirnya.

Bebas Kalori

Meski manis, namun stevia ini tidak mengandung kalori. Jika pun ada, kalori itu datangnya dari bahan lain yang dicampur dengan stevia.

Manfaatnya Stevia untuk Kesehatan

Bagi mereka yang Diabetes, stevia disebut baik untuk meningkatkan produksi insulin. Stevia juga aman untuk mereka penderita diabetes melitus atau diabetes tipe 2.

Pastikan stevia yang digunakan adalah stevia murni tanpa campuran pemanis lain.

Untuk mereka yang bermasalah dengan berat badan, stevia disebut bagus untuk memangkas berat badan berlebih.

Dan bagi mereka yang hipertensi, konsumsi stevia disebut bagus untuk menurunkan tekanan darah.

Demikian pula untuk penderita kolesterol. Konsumsi stevia disebut mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.

Berkat  dua benefit di atas, maka risiko masalah ginjal, yang dapat dipicu diabetes dan hipertensi, pun terpangkas.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: