Basmi Tawuran dan Geng Motor, Polresta Tangerang Bentuk Satgasus, Patroli Cyber Hingga Operasi Skala Besar!

Basmi Tawuran dan Geng Motor, Polresta Tangerang Bentuk Satgasus, Patroli Cyber Hingga Operasi Skala Besar!

Kabag Ops Polresta Tangerang Kompol Kosasih Saat Diwawancarai FIN-Rikhi Ferdian untuk FIN.CO.ID-

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Kepolisian dari Polres Kota (Polresta) Tangerang telah membentuk satuan tugas khusus (Satgasus) untuk memberantas geng motor dan kejahatan jalan lainnya, termasuk aksi tawuran oleh remaja. 

Kabag Ops Polresta Tangerang Kompol Kosasih mengatakan, dari hasil monitoring atas tentang geng motor ataupun aksi tawuran, pihaknya telah membentuk tim khusus. 

BACA JUGA:Marak Aksi Tawuran dan Gangster, MUI Kabupaten Tangerang Minta Pemkab dan Masyarakat Tidak Bersikap Santai

BACA JUGA:Rumah di Tangerang Terbakar Diduga Akibat Charger HP Konslet

Hasilnya ada enam kasus tentang tawuran ataupun geng motor yang berhasil diungkap oleh Polresta Tangerang.

"Semuanya langsung kita proses (hukum)," kata Kompol Kosasih kepada FIN usai rapat dengan Komisi II di gedung DPRD Kabupaten Tangerang membahas maraknya aksi tawuran remaja bersama stakeholder terkait, Senin 31 Oktober 2022.

Menurut Kompol Kosasih, maraknya geng motor dan aksi tawuran di kalangan pelajar ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak Kepolisian. 

Hal itu juga menjadi tugas seluruh stakeholder mulai dari pemerintah daerah, legislatif, termasuk para tokoh agama dan masyarakat, juga para guru yang bertugas sebagai pendidik. 

BACA JUGA:Baru Dibuka Satu Hari, Sentra Vaksinasi di Kota Bekasi Kembali Ditutup Karena Stok Vaksin Habis

BACA JUGA:Pergoki Pencuri Motor Siang Hari, Pria Ini Justru Ditodong Pistol

"Kita semua harus ikut bagaimana menekan atau jangan sampai ada lagi geng motor ataupun tawuran antar pelajar," ujarnya

"Jadi bukan hanya tugas kepolisian tapi ini adalah tugas semua kita harus ikut untuk menekan atau membuat mereka berhentilah (tawuran)," sambungnya

Masih menurut Kompol Kosasih, maraknya fenomena tawuran salah satunya disebabkan oleh kebebasan dalam mengakses media sosial (medsos). 

Saking bebasnya mengakses medsos, para remaja ini pun cukup mudah memesan senjata tajam seperti celurit, golok, ataupun samurai yang digunakan pada saat tawuran. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rikhi Ferdian

Tentang Penulis

Sumber: