JAKARTA, FN.CO.ID - Tragedi Itaewon di Malam Halloween tewaskan lebih dari seratus nyawa tak berdosa.
Tragedi Itaewon terjadi satu hari menjelang perayaan Halloween atau kemarin malam, Minggu (30/10).
Tragedi Itaewon ini terjadi di distrik malam Itaewon, salah satu kawasan populer di Seoul, Korea Selatan.
BACA JUGA: Tragedi Halloween Itaewon, Jokowi: Indonesia Berduka Bersama dengan Rakyat Korea Selatan
Akibat berdesak-desakan, jumlah korban tewas tragedi Itaewon adalah 153 orang, sementara 82 orang lainnya dinyatakan luka-luka.
Dari situ, puluhan korban yang meninggal dunia akibat tragedi Itaewon ini adalah WNA atau warga negara asing.
Info terbarunya, beberapa di antara yang jadi korban tragedi Itaewon di Malam Halloween adalah WNI.
Menanggapi tragedi Itaewon, psikolog dari Vanderbilt University, Sohee Park mengingatkan efek buruk yang sisakan tragedi Itaewon.
Menurut dia, tidak hanya para korban selamat, namun keluarga korban tragedi Itaewon ini akan membutuhkan akses terhadap kesehatan mental.
Tidak hanya menghancurkan hati para orang tua yang ditinggal pergi putra putri mereka, namun mereka yang selamat dari tragedi berdarah Itaweon itu, berpotensi alami stres pasca trauma.
“Beberapa penyintas (tragedi Itaewon) akan alami stres pasca strauma,” kata Sohee Park seperti dikutip FIN dari The Washington Post.
“Mereka yang selamat ini akan merasa bersalah (karena mereka hidup sementara lainnya merenggang nyawa),” tambahnya. Stres Itu Mematikan
Ada alasan mengapa stress adalah sesuatu yang wajib disingkirkan secepat mungkin dari kepala Anda.
Mau itu urusan pekerjaan, urusan percintaan, atau keuangan dan apapun itu, stress dapat mempersingkat usia seseorang.