Asistensi UMKM, Bea Cukai Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

Asistensi UMKM, Bea Cukai Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

Bea Cukai secara aktif memberikan asistensi dan edukasi serta pendampingan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berpotensi untuk ekspor di sejumlah wilayah Indonesia--(dok.Bea Cukai)

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Berperan sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai memiliki peran penting dalam keberlangsungan industri di dalam negeri.

Mewujudkan hal tersebut, Bea Cukai secara aktif memberikan asistensi dan edukasi serta pendampingan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berpotensi untuk ekspor di sejumlah wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Perkuat Pengawasan, Bea Cukai Jalin Sinergi dengan Kejaksaan

Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana mengatakan bahwa Indonesia memiliki 64 juta UMKM yang mampu menyerap 97 persen lapangan kerja dan menyumbang 60 persen produk domestik bruto (PDB).

Namun dalam meningkatkan ekspor UMKM ternyata masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya akses pasar, sumber daya manusia yang terampil, kurangnya penggunaan teknologi yang lebih maju, dan keterbatasan akses ke layanan keuangan.

“Untuk itu kami berupaya memberikan pendampingan dan asistensi untuk membantu para pelaku usaha tersebut,” tegasnya.

Bea Cukai Batam hadir memberikan asistensi kepada UMKM Kampung Resepi pada Kamis (27/10).

BACA JUGA:Bea Cukai Sosialisasikan Ketentuan Ekspor Lewat Radio

Kampung Resepi adalah UMKM yang bergerak di bidang food and beverage atau produk makanan ringan semprong.

Dalam kegiatan ini Bea Cukai Batam memberikan asistensi terkait kepabeanan dalam impor barang baku pembuatan dan ekspor produk jadi.

Sebelumnya pada Selasa (11/10), Bea Cukai Bogor yang diwakili oleh Tim Klinik Ekspor melakukan kunjungan ke UMKM di wilayah Kota Depok yaitu IFI Dry Food.

Kunjungan ini memiliki tujuan pemetaan UMKM sebagai bentuk pengumpulan data ekonomis, profiling produksi dan yang terpenting adalah pemberian rekomendasi dan asistensi orientasi ekspor bagi IFI Dry Food.

BACA JUGA:Bea Cukai Konsisten Jaga Rapor Baik APBN

IFI Dry Food merupakan industri berskala rumahan yang telah berdiri sejak 24 Februari 2021. Industri ini bergerak di bidang pengeringan tanaman yang meliputi buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan bumbu yang bahan bakunya asli dikirimkan dari Lembang, dengan kapasitas produksi maksimal 100 kg dalam 1 bulan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: