BPOM: Produk Maiden Pharmaceutical Tidak Terdaftar, Termasuk Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup

BPOM: Produk Maiden Pharmaceutical Tidak Terdaftar, Termasuk Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup

Obat Sirop, Image oleh Steffen Frank dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Siti Asfijah Abdoellah memastikan produk obat dari produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India, tidak ada yang terdaftar di Indonesia.

"Berdasarkan penelusuran BPOM, keempat produk yang ditarik di Gambia, Afrika, tersebut tidak terdaftar di Indonesia," kata Siti Asfijah Abdoellah dikutip dari Antara, Selasa 18 Oktober 2022. 

BACA JUGA:Gangguan Ginjal Akut Misterius, Kemenkes Sebut Tiga Virus Diduga Kuat Jadi Pemicu, Ini Virusnya

Keempat produk obat yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India, berupa obat sirup untuk anak, yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menginformasikan bahwa keempat produk itu terkontaminasi Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) di Gambia, Afrika.

Untuk itu, BPOM melakukan pengawasan secara komprehensif pada premarket dan postmarket produk obat yang beredar di Indonesia.

"Untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat, BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi bahwa semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa, tidak diperbolehkan menggunakan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG)," katanya.

BACA JUGA:66 Anak di Afrika Tewas Usai Konsumsi Obat Batuk Sirup Paracetamol, Ini Kata BPOM RI

Namun demikian, sebagai langkah kehati-hatian, BPOM juga sedang menelusuri kemungkinan kandungan DEG dan EG sebagai cemaran pada bahan lain yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan.

"BPOM terus melakukan langkah pengawasan intensif terhadap obat-obat terkait dan akan segera menyampaikan hasilnya kepada masyarakat," ujarnya.

Dilansir dari Reuters, tidak kurang dari 66 anak di Gambia, Afrika Barat, dilaporkan meninggal dunia usai mengonsumsi obat batuk sirup mengandung paracetamol yang dikaitkan dengan produk Maiden Pharmaceutical Ltd, India.

Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mengeluarkan peringatan akan produk medis dalam bentuk obat sirup.

Empat obat sirup ini adalah buatan India yang belakangan dilaporkan punya potensi sebabkan kematian.

Seperti dilaporkan Anadolu, via ANTARA, kontaminasi yang ditemukan terkait obat sirup asal India ini dilaporkan terjadi di Gambia.

BACA JUGA:Anak 4 Tahun Meninggal Dunia setelah Digigit Anjing Rabies, Ternyata Tidak Divaksin Antirabies

Obat sirup buatan India yang dimaksud ini dikaitkan dengan gangguan ginjal akut dan kematian 66 anak di negara itu.

"Empat obat tersebut adalah obat sirup batuk dan pilek yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited di India,” tulis WHO dalam postingannya di Twitter.

“WHO sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan perusahaan dan otoritas di India," sambung badan kesehatan PBB itu.

Adapun empat jenis obat sirup yang masuk dalam daftar peringatan WHO ini, adalah seperti Makoff Baby Cough Syrup, Magrip N Cold Syrup, Promethazine Oral Solution dan Kofexmalin Baby Cough Syrup.

WHO juga mengingatkan jika untuk sementara ini,  produk empat obat sirup yang terkontaminasi sejauh ini hanya terdeteksi di Gambia.

Meski begitu, ada potensi jika empat jenis obat sirup ini telah didistribusikan di luar negara Afrika Barat tersebut.

Oleh sebab itu, WHO mendesak semua negara di dunia untuk mengidentifikasi keempat produk ini, dan diminta menghapusnya dari peredaran guna mencegah bahaya yang disebabkan dari mengkonsumsinya.

"Hingga saat ini, produsen obat tersebut belum memberikan jaminan kepada WHO atas keamanan dan kualitas produknya," kata WHO.

Laporan Sebelumnya

Pemerintah Gambia laporkan kematian puluhan anak dalam beberapa bulan terakhir.

Gambia kini dalam proses penyelidikan terkait kasus di balik kematian puluhan anak-anak tidak berdosa ini.

Menurut kabarnya, kematian tersebut disinyalir ada kaitannya dengan penggunaan obat sirup parasetamol.

Kabar itu datang dari otoritas kesehatan negara Afrika Barat tersebut.

Adapun hubungan antara kematian puluhan anak di Gambia ini dengan sirup parasetamol, adalah terkait dugaan kerusakan ginjal.

Ya, kerusakan ginjal disebut sebagai efek samping penggunaan sirup parasematol oleh anak-anak di negara tersebut.

Gejala yang disebabkan oleh kerusakan ginjal ini, menurut Reuters, adalah seperti susah buang air kecil dan demam, yang dalam beberapa jam berujung pada kegagalan ginjal.

"Puluhan anak meninggal dalam tiga bulan terakhir," kata kepala dinas kesehatan Gambia Mustapha Bittaye kepada Reuters, via ANTARA.

"Autopsi menunjukkan adanya kemungkinan (kaitan dengan) parasetamol”.
Lewat pernyataan pekan lalu otoritas kesehatan Gambia menuturkan bahwa jenis penyakit ini memiliki banyak penyebabnya.

Bakteri E. coli mungkin menjadi salah satu penyebab, kata Bittaye.

Berdasarkan informasi bulan lalu, Kemenkes Gambia melaporkan 28 kematian.
Bittaye mengatakan bahwa jumlah tersebut kini jauh lebih tinggi.

Ciri Orang Alami Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis juga dapat dikenali lewat air kencing atau urine mereka.

Selain jadi sering buang air kecil, apalagi di malam hari, mereka yang gagal ginjal kronis umumnya kencing berbusa, bahkan kencing bercampur darah.

Akan tetapi pada tahap gagal ginjal akhir menurut ahli, jumlah akir kecil justru akan semakin menurun.

Mereka yang gagal ginjal juga disebut kerap mengeluhkan keram otot, selain juga rasa mual dan ingin muntah.

Mereka yang gagal ginjal kronis juga akan menunjukan pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki. Jika sudah memburuk pembengkakan ini bisa juga muncul di area tangan, wajah bahkan seluruh tubuh.

Ketika semakin memburuk, efek dari penumpukan cairan dalam tubuh nantinya, akan menyebabkan peningkatan pada berat badan penderita.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: