Hari Pangan Sedunia: Berdaulat Melalui Keragaman Pangan Lokal

Hari Pangan Sedunia: Berdaulat Melalui Keragaman Pangan Lokal

Bulir Sorgum, bahan pangan berkarbohidrat asal Indonesia sebagai pengganti beras (Ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Leave No One Behind. Tema Hari Pangan Sedunia 2022 ini mengindikasikan bahwa masih terjadinya kerawanan pangan yang melanda masyarakat di dunia. 

Kerawanan ini berangkat dari persoalan seperti pandemi covid-19, perubahan iklim, ketegangan internasional, dan kenaikan harga. 

BACA JUGA:Ini Cara Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan Nasional untuk Mencapai Pangan Berkedaulatan dan Mandiri

BACA JUGA:Dukung Kedaulatan Pangan di KTN, Wamentan Harvick Serahkan Beragam Bantuan

Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Bidang Perekonomian mengatakan bahwa untuk menciptakan ketahanan pangan di tengah dinamika permasalahan global, salah satu strateginya yaitu dengan melakukan diversifikasi pangan lokal.

“Keberagaman merupakan jawaban sumber kebutuhan pangan lokal ke depan. Upaya untuk kembali ke sumber pangan lokal harus ditingkatkan. Keragaman sumber pangan nusantara merupakan jawaban terhadap permasalahan kelaparan, gizi buruk, termasuk perubahan iklim,“ jelas Manajer Program Ekosistem Pertanian Yayasan KEHATI  Renata Puji Sumedi Hanggarawati dalam keterangannya di Jakarta, Senin 17 Oktober 2022. 

Indonesia memiliki tingkat keragaman yang sangat tinggi. Terkait keanekaragaman hayati, data dari Badan Pangan Nasional 2022 menunjukan bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga, dengan kekayaan  77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber protein, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu, serta 40 jenis bahan minuman. Keragaman sumber pangan ini merupakan yang tertinggi di dunia setelah Brazil. 

BACA JUGA:Dukung Program Mangrove Blue Carbon, KEHATI dan PT Asahimas Chemical Kembali Tanam Mangrove di Pandeglang

BACA JUGA:Lestarikan Flora dan Fauna Endemik, Pertagas dirikan Taman Kehati

Namun, fakta tersebut tak lantas membuat Indonesia memiliki ketahanan pangan yang mumpuni. Majalah The Economist merilis Global Food Security Index atau Indeks Ketahanan Global 2022 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-63 dari 113 negara di dunia,  jauh di belakang Singapura dan negara-negara regional Asia Tenggara lain, yang diukur berdasarkan empat indikator yakni keterjangkauan, ketersediaan,  kualitas dan keamanan makanan, serta keberlanjutan dan adaptasi 

Secara umum, keterjangkauan harga pangan Indonesia dinilai cukup baik dengan skor 81,5 poin. Namun, beberapa indikator lain masih lemah. 

Secara rinci, indikator ketersediaan pasokan Indonesia memiliki skor sebesar 50,9 poin. Skor indikator kualitas dan keamanan pangan Indonesia sebesar 56,2 poin. Lalu, indikator keberlanjutan dan adaptasi pangan sebesar 46,3 poin.

BACA JUGA:Pakai Rompi Tahanan, Ferdy Sambo Hadir di PN Jaksel Dengan Tangan Diborgol dan Pegang Berkas

BACA JUGA:Jelang Sidang Perdana Ferdy Sambo cs, Ayah Brigadir Joshua Berharap Ada Mukjizat

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: