TB-RS1, Naked Bike Ini Motor Listrik Keluaran Pabrikan Jerman, Cek Daya Tempuhnya

TB-RS1, Naked Bike Ini Motor Listrik Keluaran Pabrikan Jerman, Cek Daya Tempuhnya

Tinbot TB-RS1, Image Credit: Tinbot--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Tinbot, pabrikan motor asal Jerman ini perkenalkan motor listrik miliknya, dinamakan TB-RS1.

Dari bodinya, Tinbot TB-RS1 ini punya gaya naked sport dengan sentuhan modern.

Jika disetarakan dengan motor kovensional, TB-RS1 ini berada dikelas motor 125cc.

BACA JUGA:Wow... Pemerintah Siapkan Subsidi Rp5 Juta Bagi Warga yang Ingin Beli Motor Listrik

Menariknya, meski TB-RS1 ini adalah kendaraan listrik, motor Tinbot itu didesain seolah memiliki tanki bahan bakar

Menurut RideApat, via ANTARA, TB-RS1 sudah menggunakan LED untuk urusan pencahayaan.

Headlamp yang dimiliki motor listri Tinbot ini terlihat futuristis, agak mirip-mirip headlamp BMW S 1000 R, dari tampak depan.

Bicara performa lari, Tinbot TB-RS1 disebut cukup kuat, lantaran output daya mencapai 47,6 tenaga kuda dan torsi 63 ft-lbs.

Sementara untuk urusan baterai, TB-RS1 menggunakan baterai lithium-ion yang memerlukan waktu 6 jam, untuk melakukan pengisian daya hingga penuh.

Meski TB-RS1 adalah motor listrik, namun ia mampu mencapai jarak tempuh hingga 100 km dengan mode perjalanan tertentu.

Pada mode perjalanan lainnya, Tinbot TB-RS1 diklam mampu menempuh jarak dua kali lipat atau sekitar 200 km.

Motor Listrik Difavoritkan Berkembang di Indonesia ketimbang Mobil Listrik

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyatakan sepeda motor bertenaga listrik memiliki peluang lebih dulu berkembang di Indonesia dibanding mobil listrik.

"Sepeda motor listrik sudah ada 15 perusahaan (data Kemenperin) artinya paling realistis sepeda motor," ujar Peneliti Senior LPEM FEB UI Riyanto dalam video conference, Kamis (26/11).

Saat ini, kata dia, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah memiliki roadmap untuk memulai memproduksi baterai kandungan lokal sebanyak 40 persen serta ditargetkan dimulai pada 2023 mendatang.

"Sekarang kan targetnya sampai 2023, 40 persen harus kandungan lokal dan harus ada produksi di Indonesia, sehingga ada nilai tambah untuk komponen Indonesia" katanya.

Riyanto menambahkan, kendaraan-kendaraan listrik yang sudah banyak beredar di Indonesia ini harus juga adanya dorongan dari mitra seperti perusahaan ojek online, dan juga taksi untuk segera mengkonversi kendaraan mereka.

"Kalau untuk motor, produsennya sudah banyak ada Viar, Gesit dan sebagainya. Sebenarnya, sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dan juga perlu adanya didorong dari perusahaan ojek online seperti Gojek, Grab, Taksi Bluebird dan taksi yang lain. kalau bisa armadanya dikonversi segera," imbuhnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: