The Jak Mania Kampus Unisma Bekasi Gelar Doa dan Aksi 1.000 Lilin Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

The Jak Mania Kampus Unisma Bekasi Gelar Doa dan Aksi 1.000 Lilin Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Pelaksanaan doa bersama dan 1000 lilin untuk tragedi kanjuruhan malang dari the jak mania Unisma Bekasi-Tuahta Simanjuntak untuk FIN.CO.ID-

BEKASI, FIN.CO.ID -- Ratusan The Jak Mania Kampus Unisma Bekasi pendukung Persija Jakarta, berkumpul di Lapangan Entrepreneur FKIP Unisma Bekasi mengenang Tragedi Kanjuruhan Malang, Senin 10 Oktober 2022 malam. 

Dalam aksi tersebut, The Jak Mania Kampus Unisma Bekasi menggelar doa bersama dan aksi 1.000 lilin untuk suporter Aremania yang menjadi korban saat tragedi Kanjuruhan.

BACA JUGA:Terungkap! Korban Tragedi Kanjuruhan Bukan dari Gas Air Mata, Polri: Penyebab Kematian Kekurangan Oksigen

BACA JUGA: Hasil Temuan Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Minta Ini ke Kompolnas

Menurut informasi yang fin.co.id dapatkan, aksi tersebut diikuti oleh The Jak Mania dari kampus Universitas Bhayangkara, Bani Saleh, dan juga Universitas Pelita Bangsa.

Koordinator Lapangan Aksi , Muhamad Fakhridon Salsabila mengungkapkan dalam aksi doa bersama dan aksi 1.000 lilin, pihaknya menyatukan seluruh unsur suporter dari seluruh klub untuk mengenang tragedi Kanjuruhan. 

Suporter Viking pendukung Persib Bandung dan Aremania juga ikut serta dalam aksi yang dilaksanakan oleh The Jak Mania Kampus Unisma Bekasi tanpa adanya perbedaan.

"Adanya kegiatan ini, kita tunjukkan untuk mengenang korban akibat tragedi Kanjuruhan, kita berdoa semoga kejadian kejadian terakhir dan tidak terulang lagi untuk selama-lamanya di negeri kita tercinta ini," ungkap Muhamad Fakhridon Salsabila. 

BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Kantongi Bukti Penting dari Aremania

BACA JUGA:Detik-detik Kapolresta Malang Kota Pimpin Ratusan Personel Gelar Sujud Massal Atas Tragedi Berdarah Kanjuruhan

Saat pelaksanaan aksi 1.000 lilin, seluruh suporter yang hadir menyatu dan berdoa untuk tragedi kanjuruhan bersama tanpa memandang perbedaan klub yang di dukung.

Menurutnya tragedi yang menewaskan ratusan orang di dalam stadion, menjadi catatan sangat buruk di kancah sepakbola Indonesia sendiri dan kedua di dunia.

Muhamad Fakhridon menjelaskan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi salah satu pihak yang harus bertanggung jawab terkait tragegi tersebut.

"Oleh sebab itu, maka PSSI sebagai federasi sepakbola tertinggi di Indonesia harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut," pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tuahta Aldo

Tentang Penulis

Sumber: