Badan Geologi Ungkap Penyebab Gempa M 5.5 Banten dan Rawannya Tsunami di Daerah Itu

Badan Geologi Ungkap Penyebab Gempa M 5.5 Banten dan Rawannya Tsunami di Daerah Itu

tangkapan layar Gempa Banten M5.5 -Twitter @BMKG-Twitter @BMKG

JAKARTA, FIN.CO.ID - Gempa bumi magnitudo (M) 5.5 yang kemudian diperbarui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi M 5.3 akibat aktivitas sesar aktif.

Berdasarkan keterangan dari Badan Geologi, gempa bumi M 5.5 yang terjadi di perairan selatan Banten pada Minggu, 9 Oktober 2022 terjadi akibat aktivitas sesar aktif yang terletak di sekitar lokasi pusat gempa.

Aktivitas sesar aktif bergerak dengan mekanisme sesar mendatar dengan komponen normal.

BACA JUGA:Dedek Prayudi Sindir Kinerja Anies Kala Jokowi Minta Pj Gubernur Heru Atasi Banjir dan Macet Jakarta

BACA JUGA:Ini Permintaan Tegas Jokowi pada Pj Gubernur DKI Heru budi Hartono

Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah daerah selatan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten serta Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

"Morfologi daerah tersebut pada umumnya merupakan dataran, dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal," terang Badan Geologi dilansir Antara, Senin, 10 Oktober 2022.

Diuraikan Badan Geologi, lokasi dekat daerah gempa M 5.5 umumnya tersusun dari batuan berumur tersier berupa batuan sedimen (batu pasir, batu lempung, batu lanau, batu gamping) dan batuan rombakan gunung api.

BACA JUGA:Heru Diminta Atasi Macet dan Banjir oleh Jokowi, Andi Sinulingga Beri Sindiran Menohok

BACA JUGA:Gempa Bumi M 5.5 Banten Jenis Gempa Dangkal, BMKG Ungkap Penyebabnya

Daerah itu juga terdapat endapan kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, setempat aluvial rawa dan batuan rombakan gunung api muda.

Sebagian batuan berumur tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan kuarter dan batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

BACA JUGA:Berbicara di Italia, Kepala BMKG Beberkan Strategi Indonesia Capai Zero Victim

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: