Nekat Terjang Banjir dengan Mobil, Ini 4 Risiko yang Harus Siap Anda Tanggung

Nekat Terjang Banjir dengan Mobil, Ini 4 Risiko yang Harus Siap Anda Tanggung

Segera Bawa Mobil ke Bengkel jika Pernah Kena Banjir, Image oleh J Lloa dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ketika berkendara dengan mobil dan dihadapkan pada situasi jalanan yang tergenang banjir, maka salah satu opsi yang kerap diambil orang adalah menerjang banjir.

Tidak punya banyak waktu untuk memutar balik, terlalu percaya diri dengan kendaraan yang digunakan bisa menyebabkan orang nekat terjang banjir.

Padahal, menerjang banjir bukanlah tanpa risiko, tidak hanya membahayakan nyawa, kerusakan pada mobil yang digunakan adalah risiko lainnya yang berpotensi ditanggung.

BACA JUGA:Kapan Kelangkaan Chip Berakhir? Ini Prediksi Volkswagen

Sebab itu, penting bagi pengendara mobil, khususnya di musim penghujan ini, harus terlebih dahulu mengerti tentang rute perjalanan mobil mereka, agar aman pulang dan pergi.

“Ada risiko yang harus dimengerti jika memaksakan untuk melewati jalan yang terkena banjir. Oleh sebab itu, persiapan sebelum bepergian dengan memantau kondisi cuaca dan jalan menjadi hal yang penting," kata Nur Imansyah Tara dari Aftersales Business Division Head Auto2000, via ANTARA.

Adapun beberapa risiko kerusakan mobil risiko yang harus siap ditanggung pengendara mobil kala menerjang banjir, kata Tara, adalah sebagai berikut:

1. Water Hammer
Water hammer merupakan risiko paling berbahaya saat terdampak banjir. Ketika air mulai masuk ke dalam mesin, air yang terisap ke dalam ruang bakar akan menyebabkan kerusakan.

Efek yang disebabkan oleh water hammer ini kata Tara, mulai dari piston yang rusak, setang piston yang bengkok, sampai crankcase yang pecah akibat tekanan air yang besar saat mesin bekerja. Tidak hanya memakan waktu, namun biaya yang harus dikeluarkan terbilang tinggi untuk perbaikan, dengan melakukan turun mesin akibat masalah water hammer itu.

2. Kabin kemasukan air
Air banjir bukan tidak mungkin masuk ke dalam kabin mobil. Menurut Tara, keberadaan celah sempit pada bodi mobil, sudah cukup bagi air dengan tekanan besar masuk ke dalam kabin mobil.

Efek negatifnya, panel bodi mobil dapat terkena air kotor yang bau dan membuat kabin tidak nyaman. Ditambah, membersihkan bahan pada kabin mobil bukanlah perkara mudah.

3. Garansi kendaraan dan klaim asuransi berpotensi ditolak
Ini juga risiko yang berpotensi ditanggung orang yang nekat menerjang banjir dengan mobil mereka.

Ada risiko klaim asuransi atas kerusakan mobil akibat banjir bisa ditolak jika Anda memaksakan diri menerjang banjir, apalagi jika Anda sengaja menstarter mobil yang sudah terendam, yang ujungnya menyebabkan kerusakan akibat water hammer.

Perbuatan itu dikategorikan sebagai kelalaian yang mengakibatkan kerusakan pada kendaraan sehingga klaim ditolak. Hal yang sama juga berlaku ketika Anda mengajukan klaim garansi ke bengkel pada spare parts mobil yang rusak saat menerjang banjir.

Lantas bagaimana jika sudah terjebak banjir? Langkah pertama, jika mesin mobil anda mati, jangan mencoba untuk menghidupkannya kembali untuk mencegah water hammer.

Apabila situasi memungkinkan, cobalah pinggirkan mobil dan hubungi bengkel atau asuransi agar segera mendapatkan pertolongan.

4. Kecelakaan
Anda bisa terlibat kecelakaan jika tidak hati-hati saat melewati banjir. Jalanan yang tertutup air membuat pengemudi sulit membedakan jalan yang rata, berlubang atau bahkan selokan dan trotoar di sisi jalan.

Banjir juga membuat kinerja rem menjadi tidak optimal, ditambah visibilitas pengemudi yang terganggu sehingga sangat berpotensi terjadi tabrakan apabila kendaraan di depan Anda berhenti mendadak.



DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: