Bea Cukai Musnahkan 26 Ribu Kilogram Kentang Asal Australia, Ada Kandungan Bakteri Dickyea Dianthicola

Bea Cukai Musnahkan 26 Ribu Kilogram Kentang Asal Australia, Ada Kandungan Bakteri Dickyea Dianthicola

Kentang, Ilustrasi oleh Couleur dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Bea Cukai bekerja sama dengan instansi pemerintahan lain memusnahkan sejumlah barang bukti hasil penindakan.

Pemusnahan dilakukan untuk memastikan barang ilegal yang telah diringkus, tidak lagi memiliki nilai guna sehingga tidak ada potensi penyalahgunaan.

Kegiatan pemusnahan dilakukan oleh Bea Cukai Tanjung Emas yang bekerja sama dengan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang.

“Pemusnahan dilakukan terhadap 26.000 Kg kentang asal Australia yang terdeteksi positif mengandung organisme pengganggu tumbuhan karantina berupa bakteri dickyea dianthicola,” ungkap Hatta Wardhana, Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan.

Bakteri tersebut merupakan satu pathogen yang menyebabkan penyakit busuk lunak pada umbi kentang.

Penyakit busuk lunak pada kentang sudah menjadi penyakit yang umum di beberapa negara penghasil kentang, Gejala awal berupa pengerdilan tanaman berlanjut hingga ubi sampai akhirnya dapat mengakibatkan penurunan hasil hingga kematian tanaman.

Sinergi dalam kegiatan pemusnahan juga dilakukan unit Bea Cukai di wilayah Sulawesi Selatan bersama Badan Narkotika Nasional provinsi Sulawesi Selatan.

“Barang bukti yang dimusnahkan diperoleh dari penindakan terhadap 10 orang tersangka oleh BNN bersama Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan, Bea Cukai Makassar dan Bea Cukai Parepare. Jenis narkotikanya adalah 96 gram sabu dan 5.830 gram ganja,” ujar Hatta.

Bea Cukai bersama aparat penegak hukum dan instansi pemerintah lainnya, berkomitmen untuk menjaga masyarakat Indonesia dari peredaran barang-barang ilegal.

Bea Cukai juga ingin memastikan bahwa barang yang beredar di Indonesia, telah memenuhi ketentuan perundang-undangan.

Pemusnahan menjadi salah satu bentuk nyata akuntabilitas pelaksanaan tersebut.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: