Keras! Buntut Kerusuhan di Kanjuruhan, IPW Desak Kapolres Malang Dicopot dan Pertandingan Liga Dihentikan

Keras! Buntut Kerusuhan di Kanjuruhan, IPW Desak Kapolres Malang Dicopot dan Pertandingan Liga Dihentikan

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso -ist-net

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Buntut dari terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, ratusan suporter dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. 

Kejadian itu kemudian disoroti oleh banyak pihak. Tragedi sepakbola terbesar di Indonesia itu juga memancing Indonesia Police Watch (IPW) untuk berkomentar. 

BACA JUGA:Arema FC Kalah Dari Persebaya, Suporter Ngamuk dan Dibalas Tembakan Gas Air Mata Aparat

BACA JUGA:Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Puluhan Orang Tewas Akibat Kerusuhan di Kanjuruhan Termasuk 2 Polisi

Atas kejadian itu, dengan tegas IPW meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menghentikan seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI, termasuk juga mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat, sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pengamanan pertandingan. 

"Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya," ujar Ketua Umum IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan resminya, Minggu 2 Oktober 2022. 

Tak hanya itu, Teguh juga meminta Kapolri untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan sepakbola tersebut. 

"Kemudian, memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1 Oktober 2022)," tuturnya. 

BACA JUGA:PT LIB Resmi Hentikan BRI Liga 1 Buntut Insiden Rusuh di Stadion Kanjuruhan, Berapa Lama?

BACA JUGA:Arema FC Bisa 'Terusir' dari Stadion Kanjuruhan Disisa Musim Ini, PSSI: Sanksi Lainnya Juga Menanti

Jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini, kata teguh, harus diusut tuntas pihak kepolisian. Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja, seperti hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada bulan Juni lalu.

"Lebih penting dari tewasnya 127 suporter tersebut, Presiden Jokowi harus memberikan perhatian terhadap dunia sepakbola di Indonesia yang selalu ricuh dan menelan korban jiwa. Kemudian, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di sepak bola nasional," tegasnya. 

Diketahui, tragedi nasional terjadi di lapangan sepak bola. Sebanyak 127 nyawa melayang akibat kericuhan di stadion Kanjuruhan Malang usai tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di pekan ke-11 liga 1 2022/2023, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Pengumuman tewasnya ratusan orang meninggal dunia itu disampaikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: