Siapa yang Paling Ideal Merawat Anggota Keluarga yang Pikun?

Siapa yang Paling Ideal Merawat Anggota Keluarga yang Pikun?

Pikun, Image oleh Gerd Altmann dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Punya anggota keluarga yang kini mengalami pikun atau demensia, Anda mungkin bertanya-tanya cara terbaik merawatnya, apakah di panti jompo, di tempat lain atau oleh Anda dan keluarga sendiri.

Jawabnya menurut ahli mungkin tidak seperti yang Anda atau orang lain sangka.

Ya, menurut Dokter Spesialis Saraf Yuda Turana, keluarga adalah pengasuh yang paling tepat untuk merawat orang dengan demensia atau ODD.

BACA JUGA:Orang yang akan Kena Pikun Tunjukan Gaya Berjalan seperti Ini

"Melihat apa (pilihan) yang paling ideal sebenarnya berada dalam konteks masing-masing dari kita,” kata dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSI) itu, seperti dikutip dari ANTARA.

Untuk menentukan siapa yang paling tepat merawat anggota keluarga yang pikun, lanjut dokter Yuda Turana, adalah dengan terlebih dahulu bertanya pada diri sendiri.

“Tempatkan di posisi kita terlebih dahulu. ‘Kalau saya nanti suatu saat menjadi lansia, saya mau tinggal dengan siapa, dan yang merawat siapa?’ Pilihan itu pasti adalah keluarga. Prinsipnya, keluarga sudah menjadi pilihan utamanya, itu idealnya,” lanjutnya.

Sementara itu terkait dengan keberadaan pengasuh professional, hal ini lanjut dia lagi, adalah opsi yang juga bisa dipertimbangkan.

"Adanya caregiver profesional tentu bisa membantu di beberapa hal, termasuk dalam konteks pendampingan di kasus (demensia) yang berat, untuk membantu menurunkan beban dari keluarga pasien. Karena, persoalan demensia bukan merupakan persoalan individu, tapi ada juga keluarga yang mengasuhnya," jelas Prof. Yuda.

Cara Mencegah Pikun di Kemudian Hari

Ya, menurut sebuah studi, berjalan kaki secara cepat setiap harinya, dapat menurunkan risiko seseorang kena penurunan kognitif dan penyakit terkait usia lainnya.

Temuan ini diungkap ahli dalam JAMA Neurology, demian seperti dilaporkan Insider, via ANTARA.

Menurut studi yang dilakukan para peneliti dari University of Sidney itu, sedikitnya 3.800 langkah per hari memiliki manfaat mencegah risiko demensia atau pikun di kemudian hari.

Mereka menemukan untuk setiap 2.000 langkah peserta per hari, rata-rata, risiko kematian dini mereka 8-11 persen lebih rendah.

Tetapi, berjalan kaki 3.800 langkah sehari memiliki manfaat, khususnya untuk kesehatan otak, mengurangi risiko demensia hingga 25 persen.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: