Orang yang akan Kena Pikun Tunjukan Gaya Berjalan seperti Ini

Orang yang akan Kena Pikun Tunjukan Gaya Berjalan seperti Ini

Lansia, Pikun | Image oleh oleh Taras Lazer dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sejak dahulu, yang namanya pikun sering kali dikaitkan dengan daya ingat yang menurun.

Akan tetapi menurut sebuah studi, ada ciri lain yang bisa digunakan orang, untuk mendeteksi pikun sedari jauh.

Ciri yang dimaksud di sini menurut ahli dari University of Minnesota dan Monash University, adalah melihat risiko pikun itu dari bagaimana seseorang berjalan.

Ya setelah mempelajari data 17 ribu orang dewasa dalam kurun waktu 7 tahun, diketahui bahwa mereka yang berpotensi terkena pikun, menunjukan ciri khusus pada kecepatan mereka bergerak.

Ya, jadi gak hanya menunjukan penurunan kognitif pada otaknya, mereka yang berpotensi pikun juga menunjukan penurunan pada kecepatan cara mereka berjalan.

“Hasil ini menunjukan bahwa penurunan baik pada gaya berjalan dan daya ingat, merupakan kombinasi terbaik untuk memprediksi (potensi pikun) di kemudian hari,” kata pimpinan studi Dr. Taya Collyer, seperti dikutip FIN dari Mirror.

Enam Cara Hindari Pikun

Seiring bertambahnya usia seseorang, maka penurunan akan kemampuan mereka  untuk bergerak, berbicara dan menyimpan informasi, akan mengalami degadrasi.  

Pada kondisi yang dimaksud, dalam hal ini demensia atau pikun, ada hubungannya dengan terjadinya penyusutan ukuran pada otak manusia.  

Ya, hippocampus yang menyusut, akan berdampak terhadap daya ingat dan kemampuan tubuh untuk menjaga postur tubuh.

Namun untungnya, kondisi ini bukanlah tanpa solusi. Karena menurut ahli, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menghindari pikun.

Berikut ini enam langkah untuk Anda terhindar dari pikun di kemudian hari, seperti dilansir NHS:

1. Menkonsumsi makanan sehat dan seimbang
2. Menjaga berat badan hang sehat
3. Olahraga secara rutin
4. Batasi konsumsi alkohol
5. Hindari rokok
6. Menjaga tekanan darah di angka normal

Studi Lain

Menurut penelian dari University of Texas, bermain video game adalah salah satu alternatif yang bisa dipilih orang untuk mengatasi depresi.
Tidak hanya itu, bermain video game juga diklaim dapat  meningkatkan mood dan daya ingat pada orang dewasa dengan gangguan kognitif ringan.

Sementara menurut sebuah studi yang dirilis pada jurnal Nature, disebutkan bahwa dengan memanfaakan video game 3D yang didesain secara khusus, maka orang dewasa akan dapat mengasah kemampuan kognitifnya agar tidak tumpul.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: