WHO Sebut Pandemi Covid-19 Akan Berakhir, PKS Ingatkan Vaksinasi Booster yang Masih Lemah

WHO Sebut Pandemi Covid-19 Akan Berakhir, PKS Ingatkan Vaksinasi Booster yang Masih Lemah

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati--Laman PKS

JAKARTA, FIN.CO.ID - Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyebut akhhir pandemi covid-19 sudah di depan mata.

Meski begitu WHO belum menentukan kapan bisa dipastikan akhir pandemi namun tetap melakukan upaya penanganan terhadap penyebaran virus ini.

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Kurniasih Mufidayati angkat bicara mengenai Akhir pandemi covid-19.

Kurniasih Mufidayati mengukapkan pihaknya pernah menekankan kepada pemerintah membuat peta jalan peralihan pandemi menuju endemi.

(BACA JUGA:Covid-19 Mengancam Lagi, Kasus Positif Bertambah 1.683 Orang, Terbanyak di Wilayah Ini)

(BACA JUGA:WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 di Depan Mata, Ternyata Ini Alasannya)

Menurutnya peta jalan ini harus pencapaian yang terukur dan kesiapan Idonesai jika pada saatya nanti WHO mengumumkan akhir dari pandemi covid-19.

"Beberapa kebijakan singkat tersebut bisa dielaborasi menjadi indikator khusus yang diterapkan di Indonesia mengingat situasi dan kondisi di Indonesia juga berbeda dengan negara lain," ucap Kurniasih dikutip fin.co.id dari laman resmi PKS pada Selasa, 20 September 2022.

"Sehinga jika pada saatnya status pandemi dicabut oleh WHO Indonesia bisa menjalani transisi dengan baik," tambahnya.

Saat ini catatan yang masih ada terkait cakupan vaksinasi booster. Hingga 18 September 2022, cakupan vaksinasi booster masih 26,68 persen. Kurniasih meminta sampai dinyatakan pandemi berakhir, setidaknya cakupan vaksinasi booster mencapai angka 70 persen.

(BACA JUGA:Kasus Harian Positif COVID-19, DKI Jakarta Terbanyak 1.500 Orang)

(BACA JUGA:Siap-Siap, Selain Vaksin COVID-19, Kini Ada Vaksin Monkeypox untuk Cacar Monyet)

“Jadi statemen WHO bahwa akhir pandemi di depan mata bukan justru mengendorkan banyak sisi tapi beberapa indikator yang penting harus dikejar ketertinggalannya seperti cakupan vaksinasi booster,” ujar Kurniasih.

Anggota Komisi IX DPR RI mengukapkan jika status pandemi diubah menjadi endemi artina penyaki Covid-19 tidak hilang, sehingga tata laksana testin tracing dan perawatan di rumah sakit tetap harus dijalankan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: