Siap-Siap, Selain Vaksin COVID-19, Kini Ada Vaksin Monkeypox untuk Cacar Monyet

Siap-Siap, Selain Vaksin COVID-19, Kini Ada Vaksin Monkeypox untuk Cacar Monyet

Vaksin, Ilustrasi oleh cromaconceptovisual dari Pixabay --

JAKARTA, FIN.CO.ID- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia telah memesan 2.000 dosis vaksin Monkeypox produksi Bavarian Nordic untuk melindungi masyarakat dari risiko penularan cacar monyet.

"Dari vaksinasi, kita sudah memesan vaksinnya 2.000 dosis dari Bavarian Nordic dibantu KBRI Denmark, karena ada vaksin Monkeypox di sana," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pemaparan tentang Monkeypox di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPRI di Jakarta, Selasa 30 GUSTUS 2022, seperti dilansir Kantor Berita Antara. 

Budi mengatakan masyarakat Indonesia relatif lebih terlindungi dari risiko penularan Monkeypox sebab adanya proteksi dari program Vaksinasi Cacar atau Smallpox yang bergulir sebelum tahun 1980.

"Orang-orang yang lahir sebelum tahun 1980 dan sudah pernah divaksinasi Smallpox, itu sebenarnya memiliki perlindungan atau antibodi terhadap virus Monkeypox, karena virusnya sama," ujarnya.

(BACA JUGA:Ratusan Hewan Peliharaan di Kabupaten Tangerang Jadi Target Vaksin Rabies)

(BACA JUGA:Perlukah Suntik Vaksin Anti Rabies setelah Digigit Anjing? Ini Kata Dokter)

Menurut Budi antibodi tersebut menjadi salah satu alasan mengapa kejadian Monkeypox di Asia relatif lebih rendah dibandingkan di Eropa.

"Karena di Eropa mereka eliminasi Smallpox lebih dulu, sehingga proteksinya relatif dihentikan lebih cepat dibandingkan dengan di Asia," katanya.

Terkait pengobatan terhadap pasien Monkeypox, kata Budi, cukup dengan obat-obatan yang masih relevan dengan cacar biasa. Yang terpenting adalah mengantisipasi agar virus Monkeypox tidak memicu infeksi lanjutan berupa penyakit Penumonia atau Meningitis.

Budi mengatakan laju kematian pada pasien Monkeypox di dunia berkisar 0,02 persen atau setara 13 jiwa dari sekitar 48.000 pasien di 94 negara. Terbanyak di Afrika.

(BACA JUGA:Nakes Kabupaten Bekasi Belum Dibooster Kedua, Masih Menanti Distribusi Vaksin)

(BACA JUGA:Lebih dari 1,5 Juta Sapi di Indonesia Sudah Divaksin PMK)

"Kematiannya bukan karena virus Cacar Monyet. Biasanya infeksi menyebabkan secondary infection, bisa Pneumonia (infeksi paru-paru) atau Meningitis (infeksi otak)," katanya.

Kasus Monkeypox terbanyak di Asia dilaporkan dari Australia dan Singapura. Sedangkan kalau kawasan di luar Asia adalah Amerika dan Eropa.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: