Dikepung Banjir, Warga Desa Tanjung Burung Tangerang Memilih Bertahan di Rumah
Warga memilih bertahan di rumah meski dikepung banjir. (Rikih Ferdian/FIN) --
TANGERANG, FIN.CO.ID -- Warga Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, memilih untuk bertahan di rumah masing-masing meski banjir melanda pemukiman mereka, pada Sabtu 17 September 2022.
Para warga mengaku enggan mengungsi dan menunggu banjir surut sambil menjaga harta benda mereka di rumah.
"Untuk sementara kita pilih bertahan di rumah dulu mudah-mudahan malam ini surut. Kalau mengungsi barang-barang juga nggak ada yang jagain," kata Jendil (51) warga Kampung Beting RT 015 RW 08 kepada FIN di lokasi.
(BACA JUGA:Banjir di Desa Tanjung Burung Tangerang Tahun Ini Terparah, Warga Sebut Dampak Pembangunan PIK II)
(BACA JUGA:Kali Cisadane Meluap, Warga Tangerang Dikepung Banjir)
Menurutnya, kampung Beting RT 015 menjadi lokasi terparah banjir yang diakibatkan meluapnya sungai Cisadane tersebut.
Air yang menerjang pemukiman warga secara tiba-tiba itu membuat ia dan para warga lainnya tidak sempat menyelamatkan beberapa barang berharga yang kini terendam air.
"Kalau di sini air naik jam 9 pagi, langsung tinggi airnya, makanya kulkas, motor, dan barang-barang lainnya nggak sempat saya keluarin kerendam semua sekarang," ucapnya.
Lagi-lagi dia juga menyebut, selain karena meluapnya air dari kali Cisadane, bencana banjir di kampungnya itu dampak dari pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Tertutupnya saluran air oleh panel yang dibangun pengembang PIK membuat air tidak cepat surut.
"Ya kita juga tidak bisa menutup mata yah ini juga akibat dampak pembangunan itu (PIK)," ujarnya.
(BACA JUGA:Anies Masih Punya PR Tanggulangi Banjir, Pemerintah Kota Serentak Antisipasi Puncak Musim Hujan)
(BACA JUGA:Jaksel Kebut Antisipasi Banjir dan Genangan Air, Begini Caranya)
Sementara, Nana, salah seorang warga lainnya berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan kepada warga Desa Tanjung Burung yang menjadi korban luapan air kali Cisadane.
.jpeg)
Sumber:
