Jenis Kanker Ini Bisa Dipicu oleh Penggunaan Vape

Jenis Kanker Ini Bisa Dipicu oleh Penggunaan Vape

Vape, Image oleh haiberliu dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebagian orang meyakini jika vape adalah solusi terbaik pengganti rokok. Vape juga diyakini lebih aman untuk kesehatan penggunannya.

Namun, apakah benar vape aman dari risiko kesehatan? Apakah pengguna vape aman dari risiko kanker di kemudian hari?

Well, menurut pakar, meski memiliki kandungan nikotin lebih sedikit dari rokok tembakau, namun vape tetap punya risiko memicu masalah kesehatan.

(BACA JUGA:1,3 Juta Remaja AS Kecanduan Vape)

Gak cuma batuk, penggunaan vape juga disebut bisa memicu kanker paru-paru, demikian menurut Medical Underwriter Sequis dr. Debora Aloina Ita Tarigan. 

“Pada vape terdapat kandungan karsinogen dan nikotin yang berpotensi menyebabkan iritasi tenggorokan dan gangguan saluran pernapasan," kata dia melalui siaran pers, Rabu.

Dalam penjelasannya, dr. Debora juga menjelaskan, bahwa asap yang dikeluarkan vape ini, tidak cuma berbahaya bagi penghisapnya, namun juga orang di sekelilingnya, apalagi anak-anak.

Ia juga menambahkan bahwa vape ini dapat menyebabkan adiksi jangka panjang, karena paparan asap rokok konvensional maupun vape, dapat menyebabkan radang dan iritasi pada paru.

Peradangan ini dapat berlangsung singkat hingga kronis. Kemudian, apabila terjadi iritasi berkepanjangan maka berpotensi merusak organ pernapasan dan memicu penyakit kritis, seperti kanker paru kronis dan penyakit jantung.

“Gejala kanker paru biasanya tidak dapat dideteksi cepat dan awam, dibutuhkan serangkaian pemeriksaan fisik maupun laboratorium, seperti pemeriksaan dahak, X-Ray, CT scan paru, biopsi paru dan bronkoskopi untuk menegakkan diagnosis kanker paru," ujar Debora.

Vape Berpotensi Picu Kondisi Bernama EVALI

Menurut ahli, vape tidak kalah bahayanya dengan rokok tembakau. Dan bahwa adalah potensinya menyebabkan sebuah kondisi yang hanya dialami mereka pengguna vape. Nama kondisi ini adalah EVALI.

EVALI adalah sebuah kondisi yang dialami pengisap vape, di mana muncul gejela seperti sesak napas, nyeri pada dada, selain keluhan batuk, pusing dan sakit kepala. Di AS, EVALI terbukti bertanggungjawab atas hilangnya puluhan nyawa.

“Jadi, mana yang lebih sehat? Rokok elektrik atau rokok tembakau? Nah, dari berbagai pemaparan di atas, terlihat bahwa rokok elektrik dan rokok tembakau sama-sama berbahaya, baik dari segi kandungan maupun dampaknya bagi kesehatan,” bunyi sebuah artikel yang ditinjau oleh dr. Kevin Adrian, via Alodokter.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: