Fakta atau Hoaks? MSG Picu Kegemukan

fin.co.id - 14/09/2022, 22:15 WIB

Fakta atau Hoaks? MSG Picu Kegemukan

Ilustrasi Masakan dengan MSG, Image oleh Abdulmajeed Hassan dari Pixabay

!-- [if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-ID X-NONE X-NONE !-- [if gte mso 10]>

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ada yang bertanya, apakah benar MSG yang digunakan sebagai penyedap masakan, bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan?

Jawabnya menurut ahli tidaklah demikian. Spesialis gizi klinik dr Arti Indira, MGz, SpGK, FINEM mengatakan, kegemukan tidaklah disebabkan oleh bumbu umami seperti MSG atau monosodium glutamate.

"Penyebab obesitas itu sendiri sangat kompleks (multi-faktorial), sehingga tidak bisa disebabkan dari satu faktor saja," kata dr Arti Indira salam keterangan persnya.

Ia menjelaskan bahwa penyebab obesitas itu ada hubungannya dengan asupan makan, aktifitas fisik, genetik dan lingkungan.

Jadi jika orang mengaitkan kegemukan dengan MSG tentu tidaklah tepat, karena menurut dia s alah satu penyebab terbesar obesitas adalah pola makan berlebihan.

"Sejauh ini tidak ada penelitian yang menitikberatkan bahwa obesitas disebabkan oleh bumbu penyedap seperti MSG."

"Oleh sebab itu, pola makan harus diperbaiki yakni dengan pengaturan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman," katanya.

Untuk menghindari obesitas, disarankan agar mengonsumsi makanan yang bergizi serta mengurangi konsumsi garam. Standar penggunaan garam yang ideal adalah kurang dari 5 gram.

Apa Benar MSG Bisa Picu Stroke Ringan?

Muncul sebuah klaim di media sosial, kali ini di Instagram, yang menyebutkan bahwa MSG dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf manusia.

Tidak hanya kerusakan pada sistem saraf, MSG yang terkandung dalam makanan diklaim bisa menyebabkan kecemasan, kebingungan malahan stroke ringan.

Pertanyaannya, fakta atau hoaks MSG dapat menyebabkan matinya sel-sel otak dan merusak sistem saraf?

Jawabnya menurut Food Standards Australia New Zealand (FSANZ), via AAP, tidaklah seperti yang dijelaskan dalam narasi tersebut.

Akan tetapi FSANZ menyatakan bahwa sejumlah kecil orang mungkin mengalami reaksi tertentu, akibat hipersensitivitas ringan terhadap MSG yang dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam sekali makan.

Admin
Penulis