Layanan YouTube Music Sukses, Sudah Bayar 89,5 Triliun ke Industri Musik

Layanan YouTube Music Sukses, Sudah Bayar 89,5 Triliun ke Industri Musik

Nonton YouTube Bisa Dapat Saldo DANA Gratis--(Dev Ashish dari Pixabay)

JAKARTA, FIN.CO.ID - YouTube sukses menghasilkan banyak uang dari layanan musik berbayarnya, YouTube Music.

Lewat YouTube Music, YouTube dilaporkan telah membayarkan 6 miliar dolar AS atau setara dengan 89,5 triliun rupiah ke industri musik, yang terafiliasi dengan layanannya.  

Angka masif itu dibayarkan YouTube untuk periode Juli 2021 hingga Juni 2022.

Dalam sebuah pernyataan, kepala musik global YouTube Lyor Cohen mengaku bangga dengan pencapaian yang raih.

"Saya sangat bangga dengan kemajuan YouTube dalam mendorong pendapatan kembali ke industri musik," kata seperti dilaporkan The Hollywood Reporter.

"Kami tetap fokus untuk menjadi kontributor pendapatan nomor satu untuk industri (musik), sambil juga membangun pengalaman musik yang terhubung di semua format musik, untuk penggemar dan artis (yang terlibat),” sambungnya.

Seiring mengembangkan bisnis musiknya, YouTube juga berusaha mengubah hubungannya dengan artis dan pemegang hak.

Agustus lalu, YouTube bersama Amazon Music, Apple Music, Pandora, dan Spotify mencapai kesepakatan dengan penerbit musik kenamaan, untuk secara bertahap meningkatkan tarif royalti menjadi 15,35 persen selama lima tahun ke depan.

Perjanjian tersebut pun membantu menghindari terulangnya pertempuran hukum antara streamer seperti Spotify atau YouTube Music dan pemegang hak musik yang memperebutkan tarif royalti selama 2018 hingga 2022.

Di sisi lain, bisnis iklan YouTube juga dikabarkan telah menghasilkan pendapatan sebesar 7,3 miliar dolar AS selama kuartal kedua. Tahun lalu, YouTube mengatakan bahwa pihaknya telah melampaui 50 juta pelanggan YouTube Music termasuk pengguna gratis dan berbayar.

Layanan Streaming Musik Gratis

Sebuah layanan streaming musik pesaing Spotify dan Apple Music, punya 80 juta lagu dalam library mereka, pengguna dapat menggunakan akses mereka secara cuma-cuma.

Tidak hanya gratis, sebagaimana dilaporkan TechRadar, layanan ini juga akan tanpa iklan.

The Tidal Free, nama layanannya, menawarkan audio dengan bitrate lebih rendah, dari HiFi dan HiFi Plus (160 Kbps berbanding 1411 Kbps).

Untuk Tidal Free, kelemahannya adalah layanan ini tidak aan memberikan fitur lirik, atau kemampuan untuk men-download lagi.

Hanya mereka yang menggunakan layanan berbayar (HiFi dan HiFi Plus), yang akan diganjar dengan fitur lebih.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: