Unjuk Rasa Sambil Dorong Motor, Buruh Kabupaten Bekasi Simbolkan Rakyat Susah Saat BBM Naik

Unjuk Rasa Sambil Dorong Motor, Buruh Kabupaten Bekasi Simbolkan Rakyat Susah Saat BBM Naik

Ribuan buruh melakukan unjuk rasa dengan cara longmarch, dari Kawasan Industri Jababeka ke kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi.--

BEKASI, FIN.CO.ID - Ribuan buruh dari sarikat pekerja di Kabupaten Bekasi, melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Ribuan buruh melakukan unjuk rasa dengan cara longmarch, dari Kawasan Industri Jababeka ke kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi.

(BACA JUGA:Demo Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda Memanas, Massa Coba Jebol Kawat Berduri)

Ketua PUK Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT NOK, Dani Menjelaskan, unjuk rasa hari ini membawa tuntutan utama yaitu penolakan kenaikan harga BBM.

Selain itu massa juga meminta pemerintah untuk mencabut Undang-undang Cipta Kerja Omnibuslaw, serta meminta penetapan kenaikan upah tahun 2023 sebesar 20%.


Ribuan buruh melakukan unjuk rasa dengan cara longmarch, dari Kawasan Industri Jababeka ke kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi.--

"Hari ini dari serikat pekerja meminta pemerintah menurunkan harga BBM, lalu cabut UU Cipta Kerja, dan kita meminta 20% kenaikan upah buruh di tahun 2023," ucap Dani saat unjuk rasa, Selasa 13 September 2022.

Menurutnya dengan kenaikan harga BBM, akan memicu kenaikan harga di sektor lain seperti kebutuhan pokok. Sehingga, dapat memberatkan masyarakat luas.

(BACA JUGA:Demo Kenaikan BBM: Assalammu'alaikum STM Datang Bawa Pasukan)

"Akibat naiknya harga BBM, tentu akan merusak sendi sendi ekonomi dan akan mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok," jelasnya.

Dani mengungkapkan, unjuk rasa hari ini serikat pekerja buruh di Kabupaten Bekasi menurunkan kurang lebih sebanyak 5.000 orang.


Ribuan buruh melakukan unjuk rasa dengan cara longmarch, dari Kawasan Industri Jababeka ke kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi.--

Hal itu dilakukan oleh parah buruh, guna menuntut kebijakan pemerintah yang sepenuhnya berpihak kepada masyarakat luas.

"Saatnya rakyat pekerja bangkit, menuntut kebijakan yang berpihak kepada rakyat," tegasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: