Kunjungi Bocah Penderita Epilepsi, Mensos: Insya Allah Bisa Membaik

Kunjungi Bocah Penderita Epilepsi, Mensos: Insya Allah Bisa Membaik

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi kediaman Muhammad Fiqri Al Baihaqi di Brebes, Jawa Tengah. Bocah 11 tahun ini divonis dokter menderita epilepsi dan sering mengalami kejang--(dok.Kemensos)

BREBES, FIN.CO.ID -- Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi kediaman Muhammad Fiqri Al Baihaqi di Brebes, Jawa Tengah. Bocah 11 tahun ini divonis dokter menderita epilepsi dan sering mengalami kejang.

Melalui jalan darat dari Surabaya, Mensos langsung menuju kediaman Fiqri di Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mensos datang disambut ayah-ibu Fiqri dan keluarga dekat.

(BACA JUGA:Kemensos: BLT BBM Sebagai Penguat ‘Bantalan’ Sosial)

(BACA JUGA:Kemensos Beri Dukungan Pemuda Papua Bangkit Melawan Keterbatasan)

Kepada keluarga, Mensos menyatakan, dengan usia yang masih muda, Fiqri memiliki kesempatan besar untuk bisa membaik kondisinya. Namun hal itu perlu penanganan segera dan intensif.

"Insya Allah, Fiqri bisa membaik. Tapi memang perlu penanganan intensif, " kata Mensos. Untuk keperluan itu, Mensos mengarahkan jajaran untuk memberikan layanan fisioterapi.

"Saya akan berikan layanan fisioterapi untuk Fiqri. Supaya bisa ditangani secara khusus oleh petugas. Setiap hari harus diterapi. Kalau di rumah sakit kan pasien yang ditangani banyak," kata Mensos.

Keluarga diedukasi dalam agar bisa melakukan fisioterapi secara mandiri dan rutin di rumah dengan mengoleskan minyak kayu putih dan minyak zaitun ke sekujur kaki Fiqri disertai gerakan kaki untuk merangsang otot dan melenturkan tulang kaki.

(BACA JUGA:Alami Pengapuran Sendi, Wardiyo Terima Bantuan Kursi Roda dari Kemensos)

Kepada keluarga, Mensos sudah menawarkan agar Fiqri bisa dirawat  di Sentra "Satria" Baturraden milik Kemensos. Namun dengan berbagai pertimbangan, keluarga memilih Fiqri dirawat di rumah.

Keluarga Fiqri telah mendapatkan dari Kemensos berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan lain dari pemerintah daerah setempat. Keluarga Fiqri terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta memiliki kartu jaminan Kesehatan BPJS yang masih aktif.

Fiqri lahir normal, namun pada usia 4 bulan jatuh sakit (demam tinggi). Pengobatan sudah dilakukan beberapa kali namun demam terulang dengan kondisi kejang. Dengan ayah sebagai nelayan dan ibu penjual jajanan, keluarga ini tidak mampu menanggung biaya pengobatan Fiqri.

Tiga tahun terakhir Fiqri menjalani pengobatan secara mandiri di rumah dengan berbekal obat resep dari dokter dan dapat dibeli di apotik terdekat apabila obat habis pakai.

(BACA JUGA:Kemensos Meriahkan HUT RI ke 77 Diiringi Marching Band Disabilitas)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: