Kemensos Beri Dukungan Pemuda Papua Bangkit Melawan Keterbatasan

Kemensos Beri Dukungan Pemuda Papua Bangkit Melawan Keterbatasan

Edison Elieser Papara. Pemuda asal Kepulauan Yapen Papua, mendapatkan dukungan dari Kemensos untuk bangkit --

JAKARTA, FIN.CO.ID – Setelah hujan lebat melanda, pasti akan ada pelangi yang datang. Agaknya pepatah ini paling cocok menggambarkan Edison Elieser Papara. Pemuda asal Kepulauan Yapen Papua ini pernah berada di titik terbawah dalam hidupnya, yang bahkan membuatnya depresi dan nyaris putus asa.

Saat itu, pemuda yang akrab disapa Edi ini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebuah kecelakaan fatal menimpanya mengakibatkan kakinya patah dan akhirnya membuatnya pincang. 

(BACA JUGA:BRI Raih 2 Penghargaan Bergengsi Dari Ajang ICAII 2022 Karena Konsisten Terapkan ESG)

(BACA JUGA:Di Kawasan Rawan Bencana, Kemensos Dirikan Lumbung Sosial)

Seketika dunianya terasa runtuh, rasa percaya dirinya hancur, harapan akan masa depan ikut kabur. Sejak saat itu, Edi tak bisa lagi berjalan dengan ajeg.

Lalu tawaran rehabilitasi sosial di Sentra Wirajaya Makassar pun datang. Edi tak berpikir dua kali untuk menerima tawaran tersebut. Selama berada di Sentra Wirajaya, rasa percaya diri Edi ditempa. 

Ia mendapatkan berbagai macam konseling dan pelatihan yang membuatnya bersemangat kembali mengejar impiannya.  Melalui skill otomotif yang didapatnya, pemuda berusia 25 tahun ini bercita-cita ingin melanjutkan kembali usaha perbengkelan milik orang tuanya di Kepulauan Yapen Papua. 

Edi bahkan tak menyangka dirinya  yang merupakan disabilitas daksa bisa mendapatkan kesempatan menjadi pembawa bendera pada upacara peringatan HUT RI ke 77 yang dilaksanakan di Sentra Wirajaya Makassar. Karena menurutnya, pembawa bendera biasanya adalah orang-orang yang memiliki ciri fisik sempurna.  “Tidak menyangka, biasanya pembawa bendera kan tegap sempurna, tapi ini saya tetap bisa ikut,” katanya.

(BACA JUGA:Alami Pengapuran Sendi, Wardiyo Terima Bantuan Kursi Roda dari Kemensos)

(BACA JUGA:Kemensos Meriahkan HUT RI ke 77 Diiringi Marching Band Disabilitas)

Lain Edi, lain pula Leo. Pemuda yang juga berasal dari Kepulauan Yapen Papua ini bersyukur selama berapa di Sentra Wirajaya ia bisa bebas berekspresi. Terlepas dari dislokasi hips yang dideritanya, pria Bernama lengkap Leonardo Ampari Upuya ini sangat senang ia masih diberi kesempatan menunjukkan minat dan bakatnya, terutama di bidang tarik suara.

“Senang sekali bisa dikasih tempat untuk berekspresi, menyalurkan bakat yang kita punya,” katanya dengan dialek Papua yang khas. 

Leo punya karakter vokal yang khas, ia mampu mengeksekusi nada-nada tinggi yang uniknya ia lakukan tanpa terlihat berusaha keras.

Oleh karena itu, penampilan Leo selalu dinantikan oleh orang-orang di sekitarnya. Tak heran, Leo bisa menyabet Juara Pertama pada lomba bernyanyi yang diselengarakan oleh Sentra Wirajaya saat 17 Agustus kemarin.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: