Kamaruddin Simanjuntak dan Deolipa Yumara Dipolisikan, Prof Henri Beri Komentar Mengejutkan

Kamaruddin Simanjuntak dan Deolipa Yumara Dipolisikan, Prof Henri Beri Komentar Mengejutkan

Prof Henri Subiakto --Twitter/ @Henrysubiakto

JAKARTA, FIN.CO.ID - Profesor Henri Subiakto beri komentarnya serius terhadap Kamaruddin Simanjuntak dan Deolipa Yumara.

Komentarnnya Prof Henri tersebut perihal Kamaruddin dan Deolipa Yumara yang dipolisikan terkait dugaan hoax kasus Brigadir J.

Henri Subiakto mengatakan jika seorang hakim, jaksa ataupun polisi tidak boleh memberikan pendapatnya terkait kasus yang sedang ditangani.

Pernyataan Henri Subiakto diketahui melalui akun Twitter pribadinya bernama @henrysubiakto.

(BACA JUGA:Bandingkan dengan Angelina Sondakh, Komisi III DPR Minta Polri Pertimbangkan Penahanan Putri Candrawathi)

(BACA JUGA:Dilaporkan ke Polisi Atas Tuduhan Menyebar Hoax, Kamaruddin Simanjuntak Tantang Pelapor)

"Hakim, jaksa, polisi sebagai penegak hukum tidak boleh komentari kasus yang lagi ditangani," tulis Henri Subiakto pada Sabtu, 3 September 2022.

Menurut Henri,  seorang pengacara tidak boleh melontarkan pandanganya dama kasus yang ditangani ke media karena itu etika profesi.

"Itu etika profesi, pengacara harusnya juga tidak boleh bicara di media pengaruhi publik untuk kasusnya. Jika bebas bicara, akan gunakan opini dan media untuk kepentingan diri dan kasusnya," ungkapnnya.

Menurutnya jika para polisi, jaksa, dan hakin saling perang opini di media ini akan berdampak terhadap demokrasi masyarakat.

(BACA JUGA:Ini Respons Ayah Brigadir J Saat Tahu Kamaruddin Tidak Boleh Masuk Saat Rekonstruksi di Duren Tiga)

(BACA JUGA:Dipolisikan Soal Hoax Putri Candrawati dan Kuat Ma'ruf Berhubungan Intim, Deolipa: Saya Menduga Boleh Dong)

"Bayangkan jika polisi, jaksa dan hakim ikut perang opini di media dan medi sosial dengan pengacara, saling promo skenario berdasar kepentingan versi masing-masing," tuturnnya.

"Makanya persoalan penegakkan hukum di negara demokrasi maju tidak sebebas disni dieskposenya. Opini publik dimainkan para komentator," sambungnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: