Darah Tinggi Penyebab Utama Orang Kena Stroke, Sebab Itu Penting Mengontrolnya

Darah Tinggi Penyebab Utama Orang Kena Stroke, Sebab Itu Penting Mengontrolnya

Ilustrasi Pasien Stroke, Image oleh Parentingupstream dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ada beberapa faktor pemicu terjadinya serangan stroke pada manusia, kondisi yang dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.

Selain karena kolesterol tinggi, diabetes yang tak terkontrol, juga darah tinggi, dapat berujung pada serangan stroke.

Akan tetapi dari banyak faktor menurut pendapat ahli, darah tinggi adalah faktor penyebab paling utama dari terjadinya serangan stroke pada manusia.

(BACA JUGA:6 Langkah Menurunkan Kolesterol Tinggi, Pangkas Risiko Serangan Jantung dan Stroke)

Darah tinggi sebagai faktor utama penyebab stroke ini diungkap Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S.

Menurut dr. Eka, darah tinggi dapat menyebabkan gumpalan darah otak mengeras, menyebabkan aliran darah menuju otak terhambat, akibatnya adalah serangan stroke yang efeknya bisa dalam skala ringan hingga yang mengancam nyawa.

"Bila arteri yang tersumbat ada di bagian otak, hal ini akan membuat otak tidak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang cukup,” kata dr. Eka dalam diskusi daring.

“Sehingga semakin lama semakin banyak sel atau jaringan otak yang mulai mati," ujarnya dalam diskusi bertajuk "Waspada Hipertensi Merusak Otak".

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam kasus serangan stroke, 64-70 persennya disebabkan oleh darah tinggi, menjelaskan klaimnya di atas.

Secara mekanisme, tekanan darah tinggi pada dasarnya menyebabkan kerusakan sel dinding pembuluh darah dan mengganggu fungsi dari otot di dinding pembuluh darah nadi arteri.

Kondisi ini dapat membuat arteri menjadi kaku dan tersumbat. Lebih lanjut, dr. Eka mengatakan hal ini dapat membuat seseorang berada pada risiko stroke yang jauh lebih tinggi.

Kerusakan endotel atau sel dinding pembuluh darah dan lapisan otot pembuluh darah arteri karena hipertensi, juga dapat menyebabkan penipisan dinding pembuluh darah arteri di otak sehingga dapat mengakibatkan arteri bisa mudah pecah dan menyebabkan perdarahan di otak.

Hipertensi sendiri merupakan penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jika tekanan darah seseorang sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tapi terkontrol.

"Kalau sudah terkontrol maka diharapkan bisa menghindari komplikasinya, salah satunya kerusakan otak seperti stroke," kata dr. Eka.

Namun, dr. Eka mengatakan banyak orang tidak mengetahui bahwa dirinya telah menderita tekanan darah tinggi karena seringkali tidak adanya gejala.

Sering sekali seseorang terserang stroke tiba-tiba karena hipertensinya, tetapi penderita tidak pernah tahu bahwa dirinya memiliki hipertensi. Penyakit stroke sendiri merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga di dunia.

Pada 2021, secara global, diperkirakan 1 di antara 4 orang dewasa berusia di atas 25 tahun pernah mengalami Stroke. Diperkirakan 13,7 juta penduduk dunia mengalami Stroke pertama pada tahun tersebut dan lebih dari 5,5 juta meninggal.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: