Overthinking Bikin Orang Jadi Hampa dan Kosong, Ini Penjelasan Pakar Psikologi

Overthinking Bikin Orang Jadi Hampa dan Kosong, Ini Penjelasan Pakar Psikologi

Overthinking, Kebanyakan Mikir, Image oleh 1388843 dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Seperti diberitakan FIN sebelumnya, bahwa kebanyakan mikir alias overthinking, punya efek negatif terhadap kesehatan.

Padahal kalo dipikir-pikir, yang dilakukan orang di sini hanya mikir, akan tetapi efeknya terhadap tubuh ternyata tidak sesimpel itu.

Menurut pendapat ahli, via Halodoc, orang yang overhinking itu akan mendapatkan imbas buruk pada otaknya, diakibatkan oleh lelahnya sel-sel di dalam organ yang terletak di kepala itu.

Akibatnya, orang akan mudah hilang fokus sekaligus kehilangan kemampuan mereka untuk kretif.

Gak cuma itu, ketika orang kebanyakan mikir, maka tubuhnya akan merespon dengan memproduksi lebih banyak hormon kortisol.

Ketika diproduksi dalam jumlah banyak, maka hal ini dapat  menyebabkan rusaknya sel-sel otak pada hipokampus.

Dampaknya, selain orang jadi lebih sensitif dan mudah marah, kebanyakan mikir juga menyebabkan masalah pada napsu makan seseorang.

Tidak hanya bisa menyebabkan orang jadi gak napsu makan, kebayakan mikir juga bisa menyebabkan orang jadi ingin lebih banyak makan. Keduanya sama-sama buruknya.

Di luar itu, orang yang kebanyakan mikir juga berpotensi punya masalah dalam kehidupan sosialnya, baik antara teman, kolega, bahkan pasangan, yang disebabkan oleh prasangka dan rasa takut.

Penyebab Orang kebanyakan Mikir

Menurut pendapat Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Wahyu Aulizalsini A, M.Psi, Psikolog, penyebab orang overthingking ini adalah dikarenakan beberapa faktor.

Menurut Wahyu, setidaknya terdapat empat faktor yang membuat seseorang terbawa dalam prasangka dan ketakutan.

Empat hal itu adalah pengalaman yang menetap, pengalaman yang dirasakan, bujukan sosial, dan keadaan psikologis.

Ia menambahkan, terdapat sejumlah dampak dari prasangka buruk. Pertama adalah hati selalu larut pada perasaan cemas, gelisah dan tak tenang.

"Terlalu larut pada prasangka buruk akan membuatmu larut pada rasa cemas, gelisah dan tak tenang. Karena memelihara emosi negatif dalam diri juga akan membuat aura jiwamu menjadi negatif," kata Wahyu.

Dampak selanjutnya adalah membuat permusuhan dan jiwa yang merasa kesepian. Menurut Wahyu, prasangka buruk yang terus dipelihara akan membuat diri merasa kesepian, jiwa pun menjadi hampa dan kosong.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: