JAKARTA, FIN.CO.ID - Jengkol adalah salah satu makanan yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia.
Rasanya yang khas membuat jengkol menjadi salah satu menu pilihan orang Indonesia.
Bisa dibuat balado, bisa juga dibuat semur, jengkol adalah salah satu menu terunik dan terfavorit sebagian orang.
Tidak hanya nikmat, jengkol juga kaya akan gizi. Vitamin A dan B, protein, kalsium, besi dan fosfor adalah beberapa nutrisi yang dimiliki jengkol.
(BACA JUGA: Ciri-ciri Orang Alami Gagal Ginjal Kronis, dari Kaki Bengkak hingga Kencing Berdarah)
Akan tetapi konsumsi jengkol bukan tanpa risiko kesehatan, terlebih ketika jengkol dimakan secara berlebihan.
Menurut ahli via Alodokter, makan jengkol berlebihan dapat memicu sebuah kondisi Bernama kejengkolan.
Kejengkolan adalah keracunan jengkol menyebabkan urine menjadi lebih kental. Urin yang mengental ini dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
Adapun gejala kejengkolan lainnya adalah seperti masalah pada pencernaan.
“Gejalanya adalah nyeri perut, nyeri pinggang, buang angin berlebihan, diare atau sembelit, urin berwarna seperti susu atau merah, dan peningkatan tekanan darah,” kata dr. Amadeo Drian Basfiansa.
“(Kejengkolan ini) dapat mengenai siapapun,” kata dr. Amadeo seperti dikutip FIN dari Alodokter.
Itu artinya, tidak ada larangan bagi orang untuk mengkonsumsi jengkol, hanya saja ada jumlah yang patut untuk dibatasi, guna menghindari efek buruknya.
Itu dampak buruk makan jengkol, berikut ini manfaat makan jengkol jika dikonsumsi sesuai anjuran, seperti dilansir laman Vegete Fruit:
1. Tinggi akan protein, makan jengkol membantu pembentukan jaringan tubuh.
2. Tinggi juga akan zat besi, makan jengkol berkhasiat untuk meningkatkan produksi sel darah merah, fungsinya mencegah anemia.