Polri Tak Buka Motif Pembunuhan Brigadir J, Gus Nadir: Katanya Mau Transparan

Polri Tak Buka Motif Pembunuhan Brigadir J, Gus Nadir: Katanya Mau Transparan

Gus Nadir sindir buzzer NKRI-Twitter by @na_dirs-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau disapa Gus Nadir memberikan tanggapanya terkait pembunuhan Brigadir J.

tanggapan Gus Nadir tersebut, perihal Kapolri yang tidak akan mempublikasi motif pembunuhan Brigadir J kepada publik.

Mengenai hal tersebut, Gus Nadir melontarkan sindiranya terhadap Kapolri yang tidak menepatinya terhadap kasus Brigadir J.

Gus Nadir pun turut mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan perbedaan perkataan Polri soal transparansi motif Irjen Ferdy Sambo menghabisi Brigadir J.

(BACA JUGA:Video Viral Menko Luhut Perintah Bareskrim Usut Tuntas Kasus Brigadir J, Ini Klarifikasi Jubir)

Pernyataan Gus Nadir tersebut diketaui melalui akun Twitter pribadinya yang bernama @na_dirs.

"Kau yang berjanji, kau yang mengingkari. Gimana sih," tulis Gus nadir pada Jumat  12 Agustus 2022.

Gus Nadir pun turut kecewa terhadap sikap Kapolri yang tidak membuka motiv pembunuhan Brigadir J.

"Justru motif itu yang ingin diketahui; apakah motif kembang, kotak-kotak atau polos. Katanya mau transparan," ungkapnya.

(BACA JUGA:Deolipa Yumara Bongkar Isi Perintah Ferdy Sambo ke Bharada E saat Tembak Brigadir J)

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya enggan meyampaikan motif pembunuhan Brigadir J karena menjaga perasaan kedua belapihak. Baik pihak tersangka maupun pihak keluarga korban

"Pak Kabareskrim sudah menyampaikan untuk motif ini Pak Kabareskrim menyampaikan harus menjaga perasaan dua pihak, baik pihak dari Brigadir Yoshua maupun pihaknya dari Saudara FS," kata Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kamis 11 Agustus 2022.

Dedi membenarkan apa yang disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD bahwa motif pembunuhan Brigadir J sifatny sensitif. Kata dia, motifnya nanti dengan sendirinya akan tersbuka dalam persidangan.

"Dan Pak Menko Polhukam sudah menyampaikan juga karena ini masalah sensitif nanti akan dibuka di persidangan. Di persidangan silakan, kalau dikonsumsi ke publik nanti timbul image yang berbeda-beda," ujarnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: