BMKG Perkirakan Suhu Udara Indonesia Naik 3 Derajat Celsius pada Akhir Abad 21

BMKG Perkirakan Suhu Udara Indonesia Naik 3 Derajat Celsius pada Akhir Abad 21

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.-Dok. FIN-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan suhu udara di seluruh wilayah Indonesia bakal mengalami kenaikan mencapai 3 derajat Celsius pada akhir abad 21 mendatang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan peningkatan suhu tersebut dapat terjadi apabila Indonesia tidak berhasil melakukan mitigasi perubahan iklim.

(BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG, Waspada Potensi Gelombang Tinggi Hingga Enam Meter)

"BMKG menganalisis dan memproyeksikan suhu udara akhir abad 21 dapat mencapai 3 derajat Celsius atau lebih di seluruh kota besar di Indonesia, apabila tidak berhasil melakukan mitigasi perubahan iklim," kata Dwikorita dalam diskusi daring, Senin, 8 Agustus 2022.

Dwikorita mengungkapkan, perubahan iklim telah berada pada batas kondisi kritis yang akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia.

Ia menyebut, laju kenaikan suhu di wilayah Indonesia dalam 42 tahun terakhir telah mencapai rata-rata 0,02 derajat Celcius hingga 0,443 derajat Celcius per dekade.

(BACA JUGA:Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Nias Selatan, Ini Penjelasan BMKG)

"Tertinggi mencapai 0,4 derajat Celsius per dekade terjadi di Kalimantan Timur," kata Dwikorita.

Sedangkan kenaikan suhu udara permukaan global telah mencapai 1,1 derajat Celcius dibandingkan masa praindustri pada 1850 hingga 1900.

Dwikorita mengungkapkan BMKG juga mencatat dampak perubahan iklim mengakibatkan semakin hangatnya suhu muka air laut di perairan Indonesia hingga mencapai suhu 29 derajat Celsius pada saat terjadi La Nina moderat dan Badai Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur.

(BACA JUGA:Sejumlah Wilayah Hujan di Musim Kemarau, BMKG: Penyebabnya Fenomena La Nina dan Dipole Mode)

Selain itu, gletser di Puncak Jayawijaya berdasarkan hasil riset BMKG saat ini tinggal kurang lebih 2 kilometer persegi atau 1 persen dari luas awalnya sekitar 200 kilometer persegi.

"BMKG juga memprediksi gletser tersebut akan punah, mencair pada sekitar tahun 2025-2026," ujar Dwikorita.

Ia menjelaskan, kenaikan rata-rata muka air laut global termonitor pula mencapai 4,4 mm per tahun pada periode 2010-2015, lebih tinggi lajunya jika dibandingkan periode sebelum 1900 yaitu sebesar 1,2 mm per tahun.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agustian

Tentang Penulis

Sumber: