Jokowi Akui Uang Pensiun Purnawirawan TNI Masih Rendah, Tapi Tak Janji Bisa Dinaikkan

Jokowi Akui Uang Pensiun Purnawirawan TNI Masih Rendah, Tapi Tak Janji Bisa Dinaikkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi).-Tangkapan Layar/Kartu Prakerja-YouTube

JAKARTA, FIN.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui uang pensiun purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih rendah. Namun ia tidak berjanji dapat meningkatkan besarannya.

"Saya sampaikan yang disampaikan Pak Doni Munardo tadi, saya tahu, saya tahu, bahwa gaji pensiun untuk tamtama berada di angka Rp2,6 juta betul? Untuk bintara berada di angka Rp3,5 juta, bener? Dan untuk perwira pertama, kapten (sebesar) Rp4,1 juta, betul? Saya tahu, saya tahu, saya tahu apalagi yang berada di Jabodetabek, angka ini adalah angka yang masih sangat kurang," kata Jokowi di Sentul International Convention Center Bogor, Jumat, 5 Agustus 2022.

(BACA JUGA:Survei Terbaru, 80 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin)

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022.

Ketua Umum PPAD Letjen TNI (Purn) Doni Monardo dalam sambutannya meminta agar Jokowi dapat menambah tunjangan pensiun bagi para purnawirawan.

"Pemerintah telah memberikan THR, pemerintah juga telah memberikan gaji ke-13 tapi saya tahu itu tetap masih kurang. Saya tidak janji, karena tadi saya sampaikan bahwa APBN kita berada di posisi tidak mudah," ungkap Jokowi.

(BACA JUGA:Salah Satu Program Unggulan Jokowi Diduga Dikorupsi, 300 Orang Diperiksa)

Namun Jokowi menyebut akan mengupayakan yang terbaik untuk meningkatkan tunjangan para purnawirawan.

"Tapi pulang dari sini saya akan panggil Menteri Keuangan, akan saya ajak hitung-hitungan, kalau nanti hitung-hitungan sudah final akan saya sampaikan kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian," ucap dia.

Dalam sambutannya, Jokowi menyebut bahwa pada 2030, posisi produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan berada di peringkat terbesar ke-7 dunia dan pada 2045 berada di posisi ke-4 di dunia. 

(BACA JUGA:Jokowi: Negara Lain Harga BBM Sudah Rp32 Ribu, Kita Masih Rp7 Ribuan)

Namun hal tersebut hanya dapat dilakukan bila pemerintah dan masyarakat terus mendukung pembangunan infrastruktur, hilirisasi bahan mentah, digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Akhirnya apa? kalau kita konsisten dan berani melakukan hilirisasi tadi, pertumbuhan ekonomi dan GDP kita akan 3 kali lipat dari yang sekarang, yaitu dari 1,2-1,3 triliun dolar AS menjadi di atas 3 triliun akhirnya apa? APBN menjadi menggelembung lebih besar, akhirnya apa? Porsi anggaran untuk gaji dan pensiunan juga akan lebih besar. Tapi nunggu tahun 2030. Sebentar saya sampaikan tadi guyonan," ungkap Jokowi sambil sedikit tertawa.

Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas pengabdian tanpa henti para purnawirawan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agustian

Tentang Penulis

Sumber: