Nasional

Soal Beras Bansos Dikubur JNE, Polda Metro Jaya Cek ke Lokasi Besok Bareng Bulog dan Kemensos Besok

JAKARTA, FIN.CO.ID - Polisi bakal cek beras bantuan sosial (bansos) yang diduga dikubur di lahan parkir JNE di Kelurahan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. 

Polda Metro Jaya akan melakukan pengecekan ke lokasi penemuan beras bantuan sosial (bansos) yang diduga dikubur pada Rabu 3 Agustus 2022.

(BACA JUGA:Soal Beras Bansos Rusak Dikubur JNE, Bulog: Bilang Begini)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, rencananya pengecekan ke lokasi penemuan beras bansos dikubur di Depok itu dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB.

"Besok kita akan cek lapangan, kita akan mengundang media termasuk dari Kementerian Sosial, kemudian dari Bulog, penyidik dari Polda," kata Endra Zulpan di Jakarta, Selasa 2 Agustus 2022.

Zulpan menambahkan, pengecekan ke lokasi itu dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari penemuan beras bansos yang ditemukan dikubur tersebut.

"Tentu kita akan mengungkap persoalan yang sebenarnya karena dalam hal ini jumlah beras yang disalurkan kepada masyarakat berhak menerima itu kan ratusan ribu ton," ujar Zulpan.

(BACA JUGA:Soal Beras Bansos Dikubur, Polisi: JNE Anggap Beras Itu Miliknya)

Zulpan mengatakan, saat ini telah dilakukan pemanggilan terhadap sejumlah pihak terkait beras bansos yang ditemukan terkubur tersebut.

"Hari ini sudah dilakukan administrasi penyelidikan. Artinya, berkas ini diserahkan ke Polda Metro, tapi bukan ditarik ya," tutur Zulpan.

Sebelumnya, Perum Bulog angkat suara soal timbunan beras bansos rusak yang dikubur pihak JNE.  

Bulog memastikan tak ada beras rusak yang dibagikan ke masyarakat sebagai bantuan sosial atau bansos.

Seluruh beras yang dibagikan dan diterima masyarakat dalam dalam kondisi baik.

(BACA JUGA:Menko PMK Bilang Bansos yang Dikubur JNE Merupakan Beras yang Sudah Rusak)

Diungkapkan Sekretaris Perum Bulog Awaludin Iqbal, pihaknya melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam percepatan pengiriman beras bansos.

Kerja sama  dilakukan agar masyarakat dengan cepat dapat menerima beras bantuan tersebut.

“Dalam program tersebut tidak ada warga yang dirugikan, mengingat hasil evaluasi dan monitor yang dilakukan Bulog, termasuk peran pengantarnya pada saat itu berjalan baik sebagaimana mestinya,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa, 2 Agustus 2022.

Dijelaskannya, dalam setiap pengeluaran beras dari gudang, terdapat prosedur standar yang harus dilakukan.

Bahkan pengeluaran beras dari gudang tercatat secara pasti guna memastikan proses quality control betul-betul berjalan dengan baik.

(BACA JUGA:JNE Akui Tak Melanggar Atas Beras Bansos Dikubur, Ini Alasannya)

“Semuanya tercatat jelas. Setiap pengeluaran beras dari gudang ada dokumen serah terima barang yang menyebutkan beras diterima dalam kondisi baik, dan selanjutnya penyaluran beras tersebut menjadi tanggungjawab pihak transporter,” jelasnya.  

“Memang dalam proses pengangkutan terbuka kemungkinan terjadi gangguan-gangguan cuaca seperti hujan, kemasan pecah dan lainnya,” tandasnya. 

Sebelumnya PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) berikan klarifikasi persoalan beras bantuan sosial (bansos) seberat satu ton yang dikubur di Sukmajaya, kota Depok.

Bantuan beras tersebut ditemukan tepat di belakang gudang JNE setempat pada Minggu 31 Juli 2022. Bantuan dari Presiden Jokowi saat terjadinya wabah Covid-19.

Sebagaimana diterima FIN.co.id dari press release dari JNE pada Senin (1/8/2022). Perusahaan yang bergerak di bidang jasa kurir ekspresi dan logistik, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan.

(BACA JUGA:Husin Shihab Beri Komentar Mengejutkan Soal JNE Kubur Beras Bansos)

JNE turut mendukung pemerintah dalam proses distribusi beras bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat dan bekerja sama dengan pihak terkait.

Dalam menjalankan bisnis, JNE selalu mematuhi peraturan yang berlalu sesuai Standard operating procedure (SOP) perusahaan.

"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standard operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," tulisnya.

Sesuai prosedur, JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apa bila diperlukan.

(BACA JUGA:Soal Beras Bansos 1 Ton Dikubur JNE, Polisi Langsung Bereaksi Tegas)

"Besar harapan kami penjelasan dan klarifikasi ini menjadi informasi bermanfaat agar tidak terjadi kesalahpahaman atas hal yag terjadi tersebut," ungkapnya.

"Mengingat pentingnya klarifikasi ini dan juga merupakan hak jawab kami, maka mohon kerja sama rekan-rekan untuk dapat membantu menayangkan berita klarifikasi ini," tutupnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menjelaskan Pengakuan beras bansos itu berdasarkan kronologi berikut ini. 

Dikatakannya beras bansos Kementerian Sosial (Kemensos) sengaja dikubur dan tidak diberikan ke masyarakat.

Beras bansos itu rusak saat JNE selaku pihak jasa kurir mengangkutnya dari gudang penyimpanan karena cuaca.

(BACA JUGA:Bansos Pemerintah Dikubur di Belakang Gudang, JNE: Sudah Sesuai Standar Operasional)

"Nah pada saat pengambilan di suatu waktu ini, masih kita dalami kapan itu, keterangan yang kita periksa hari ini menyampaikan pada saat pengambilan beras di Pulogadung mengalami gangguan di perjalanan akibat cuaca hujan deras," kata Zulpan, Senin, 1 Agustus 2022.

Dikatakannya JNE selaku pihak jasa kurir bekerja sama dengan PT DNR selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat yang berhak menerima untuk wilayah Depok pada 2020.

Atas kerusakan beras bansos tersebut  pihak JNE langsung bertanggung jawab dan menggantinya. 

"Kemudian dikarenakan beras basah maka itu menurut JNE adalah tanggung jawab JNE dan beras tersebut sudah diganti pihak JNE dengan paket lainnya yang setara," ujarnya.

(BACA JUGA:Purnawirawan Polri Dianggap Bikin Gaduh Atas Kasus Brigadir J, Lemkapi: Jangan Cari Panggung)

Diungkapkannya pihak JNE telah melakukan penggantian berupa pembayaran kepada pihak pemerintah terkait beras bansos yang rusak karena kesalahan operasional tersebut.

Meski demikian, dia mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait keterangan yang telah disampaikan oleh pihak JNE mengenai beras bansos yang ditemukan terkubur tersebut.

"Mereka anggap beras itu sudah jadi milik JNE karena telah mengganti kepada pemerintah. Ini keterangan belum didukung dokumen. Jadi, baru keterangan secara lisan," kata Zulpan.

 

Admin
Penulis