Kasus Kematian Brigadir J Belum Terkuak, KP3: Kapolda Ini Harus Mundur
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.--
JAKARTA, FIN.CO.ID- Komite Pendukung Presisi Polri (KP3) mengecam Kapolda Metro Irjen Pol Fadil Imran atas kasus baku tembak sesama polisi Brigadir J dan Bharada E.
Kecaman KP3 tersebut, perihal Pol Fadil Imran belum mengungkap atau menyelesaikan kasus penembakan Bharada E yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Pol. Irjen Ferdy Sambo pada beberapa hari lalu.
KP3 Ade Ardiansyah pun mengatakan, seharusnya Pol Fadil Imran harus mundur dari jabatanya karena dinilai belum berhasil membuka tabir mister baku tembak Brigadir J dan Bharada E.
"Kapolda Metro ini harus mundur sendiri dari jabatanya karena gagal membuka misteri Brigadir J yang terjadi di bawah wilayah hukum Metro," kata Ade, dalam keteranganya pada Rabu (27/7/2022).
(BACA JUGA:Bukan Cuma CCTV, Komnas HAM Bakal Periksa HP Irjen Ferdy Sambo Kasus Kematian Brigadir J)
Ade meneruskan jika kasus tersebut, kredibilitas atau jabatan Polri dipertaruhkan. karena banyak masyarakat menunggu kepastian secara hukum akan kasus ini.
Ia mengukapkan bahwa masyarakat sangat perlu adanya Polri yang presisi, tapi bukan oknum yang menyamar jadi 'tuhan' dengan membenarkan perilaku salah yang mengakibatkan anggota jadi korban.
"Anggota saja bisa jadi korban, bagaiaman dengan masyarakat sipil?," tanyanya.
Wikipedia
(BACA JUGA:Hasil CCTV Sampai di Duren Tiga, Ferdy Sambo Masuk Lebih Dulu Disusul Brigadir J dan Ibu Putri)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dituding menerima suap dari Irjen Pol Ferdy Sambo.Tudingan terhadap Irjen Fadil Imran muncul di laman Wikipedia.
Profil Fadil Imran di Wikipedia yang diedit tersebut terpantau pada 22 Juli 2022.
Atas kasus tersebut Polri langsung melakukan penyelidikan. Polri dengan tim sibernya tengah mengusut pelaku pengeditan data Irjen Fadil Imran di Wikipedia.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tengah mendalami kasus pengedit data Wikipedia Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
Sumber:
