Perkembangan Kasus Brigadir J, Ali Syarief: Parah Bila Sampai Saat Ini Belum Ada Tersangka

Perkembangan Kasus Brigadir J, Ali Syarief: Parah Bila Sampai Saat Ini Belum Ada Tersangka

Akademisi Cross Culture, Ali Syarief-@alisyarief-Twitter

JAKARTA, FIN.CO.ID- Akademisi Cross Culture, Ali Syarief berikan tanggapan serius terkait perkembangan kasus Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Seperti yang dikabarkan, Berdasarkan keterangan kepolisian Brigadir J tewas tertembak oleh Bharada E di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kasus ini bermula Brigadir J yang diduga hendak memasuki kamar istri Irjen Ferdy Sambo sehingga sang istri berteriak. Hal tersebut Bharada E menuju lokasi tersebut dan terjadi baku tembak.

Ali Syarief pun mengaku heran dengan kasus Brigadir J. Yang awalnnya kasus tembak menembak sesama polisi, lalu dugaan pelecehan seksual, dan kini berkembang ke pembunuhan rencana.

(BACA JUGA:Dipenuhi Isak Tangis, Ini Kalimat Terakhir Sang Kekasih Untuk Mendiang Brigadir J)

Menurut Ali Syarief, perkembangan kasus Brigadir J akibat proses penanganan yang lambat.

Pernyataan Ali Syareif terhadap kasus Brigadir J diketahui melalui akun Twitter pribadinya bernama @alisyarief.

"Dugaan awal adalah kasus tembak menembak, lalu dugaan pelecehan seksual, dan kini berkembang ke pembunuhan rencana, Ini akibat proses penanganan kasus yang lelet," tulis Ali Syareif pada (Rabu/20/2022).

Lanjutnya, Mendengar kabar Bharata E yang minta perlindungan terhadap Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban merupakan hal yang lucu bagi Ali Syarief. Sehingga ia bertanya mengenai siapa pelaku pembunuh Brigadir J.

"Yang lucu Bharata E meminta perlindungan Saksi. Jadi pelaku pembunuhan siapa?," ungkapnya.

(BACA JUGA:Kapan Hasil Autopsi Brigadir J Diberikan ke Pihak Keluarga? Polri Bilang Begini)

Ali Syarief melanjutkan, Jika Brigadir J yang berada di Magelang sempat berkomunikasi dengan keluarganya pada pukul 10.00 waktu setempat. 

Dan Brigadir J dilaporkan meninggal pukul 17.05 waktu setempat hari jumat .

"Ibu lapor ke polisi hari Sabtu, decoder cctv diganti. Senin baru diumumkan ke publik. Hari ke 9 irjen Pol dinonaktifkan. Sd sekarang belum ada tersangkanya," ungkapnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: