Fadli Zon: Islamofobia itu Memang Ada dan Nyata

Fadli Zon: Islamofobia itu Memang Ada dan Nyata

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon.-Twitter/@fadlizon-

JAKARTA, FIN.CO.ID- Anggota DPR RI, Fadli Zon turut mengomentari  perihal penetapan hari islamofobia.

Seperti yang diketahui, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) resmi menetapkan tanggal 15 Maret sebagai hari Internasional untuk memerangi Islamofobia atau International Day to Combat Islamophobia.

Mengenai penetapan Islamfobia, Fadli Zon menyatakan jika hal tersebut memang ada dan nyata.

Pernyataan Fadli Zon terhadap apa islamofobia itu diketahui melalui akun Twitter Fadli Zon yang telah verifikasi yang bernama @fadlizon.

(BACA JUGA:Guru Besar UIN: Islamofobia Cuma Framing Memojokkan Pemerintah yang Dimanfaatkan Kelompok Tertentu)

"Islamofobia itu memang ada dan nyata," tulis Fadli Zon pada Senin (18/7/2022)

Disisi lain, Politikus PDI-Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menilai, di Indonesia tidak ada Islamophobia. Budiman menyebut tidak masuk akal dan mengada-ada bahwa, Indonesia sebagai negara mayoritas Islam tetapi di dalamnya ada Islamophobia.

"Saya tidak percaya ada 1 masyarakat yang sebagian besar masyarakatnya mengidap phobia pada identitas mayoritas masyarakat tersebut. Misal: Islamphobia melanda mayoritas penduduk satu kota yang mayoritas penduduknya Muslim. Tidak masuk akal. Mengada-ada," ujar Budiman melalui akun Twitter pribadinya, Senin 18 Juli 2022. 

Dia mengatakan, jika mayoritas penduduk mengalami phobia, takut, ngeri dan jijik pada identitas mayoritasnya, maka suda lama masyarakat itu akan bubar, atau bahkan masyarakat itu tak pernah lahir.

(BACA JUGA:Budiman Sudjatmiko Bilang Tidak Ada Islamophobia di Indonesia: Memangnya Ada Orang Jijik Saat dengar Azan?)

"Dalam satu masyarakat yang mendengar adzan 5 kali sehari, sholat berjamaah besar-besaran seminggu sekali, identitas keIslaman tampil dominnan dalam kehidupan sehari-hari, jika masyarakat itu phobia maka pasti banyak orang histeris dan stress karena mengidap phobia tersebut," ujar Budiman Sudjatmiko. 

Anak buah Megawati Soekarnoputri ini menilai, phobia itu gejala kejiwaan orang yang takut, jijik, ngeri pada sesuatu bahkan cuma pada tanda-tanda sesuatu itu. 

"Misal orang yang phobia pada kecoa..lihat kecoa di layar TV aja bisa jejeritan. Saya dulu punya teman yang phobia botol warna biru. Lihat botol biru, terbirit-birit," kata Budiman.

Budiman tidak yakin Indonesia sebagai mayorita Islam tetapi ada kelompok yang phobia teradap Islam itu sendiri. Dia menganalogikan bahwa orang yang mengatakan Indonesia ada Islamophobia itu seperti menyebut ikan laut phobia dengan air asing.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: