Namanya Divertikulitis, Efek Kebiasaan Anda Suka Nahan Kentut

Namanya Divertikulitis, Efek Kebiasaan Anda Suka Nahan Kentut

Menahan Kentut, Image oleh Ryan McGuire dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID – Ada norma yang mengatur agar orang tidak sembarangan kentut, apalagi di tempat umum dengan banyak orang di sekitar mereka.

Akibatnya, ada sebagian orang yang punya kebiasaan menahan kentut, meski mereka bisa mencari tempat yang sepi, untuk sekedar membuang gas dengan aman.

Namun taukah Anda, memiliki kebiasaan menahan kentut dapat menyebabkan masalah tersendiri pada kesehatan.

(BACA JUGA:Fatal, Gadis 19 Tahun Ini Punya Kebiasaan Nahan Kentut saat Bersama Kekasih, Akhirnya Masuk Rumah Sakit)

Salah satu kondisi yang disebabkan kebiasaan menahan kentut menurut ahli, via Halodoc, adalah divertikulitits.

Ya, punya kebiasaan menahan kentut dapat memicu kondisi Bernama diverticulitis, sebuah kondisi di mana kantong salruan pencernaan  mengalami inflamasi atau peradangan.

Biasanya terjadi di usus besar, diverticulitis lalu menyebabkan infkesi, yang ujunnya memicu mual, muntah, sembelit dan sakit perut.

Anda punya kebiasaan menahan kentut di kesehariannya? Anda mungkin ingin pikir-pikir lagi ke depannya setelah membaca artikel ini.

Agar tidak berurusan dengan kentut yang tidak diinginkan, Anda dapat menghindari pencetusnya sepertu rokor dan permen karet.

Makan dalam porsi yang lebih sedikit, dan jalan kaki setelah makan, disebut dapat mengurangi produksi gas penyebab kembung.

Kentut Itu Menyehatkan

Buang gas atau kentut di depan orang asing, adalah sesuatu yang memalukan untuk dilakukan, namun beda ceritanya jika Anda melakukannya sendirian atau di depan pasangan Anda.  

Kendati demikian, kentut pada dasarnya adalah sesuatu yang menyehatkan, dan tidak boleh ditahan-tahan untuk dilakukan.  

Menurut pakar gizi Kelly Jones MS, RD, CSSD, LDN, kentut dapat menjadi tolak ukur tentang seberapa sehat, sistem pencernaan seseorang.  

Bahkan menurut dia, jika seseorang tidak membuang anginnya, atau jarang kentut dalam kesehariannya, menandakan kurangnya diversitas pada bakteri baik di sistem pencernaannya.  

Memiliki mikrobioma pada usus, lanjut dia, tidak hanya berguna untuk meningkatkan mood, namun juga jantung yang sehat, serta sistem kekebalan tubuh yang lebih baik.  

Tidak terbatas pada itu, kentut, kata Jones, dapat membantu kinerja usus besar Anda, terhindar dari masalah pencernaan, dan menurunkan risiko terkena konstipasi

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: