Merasa Gagal Menangisi Hidup Itu Ciri Depresi

Merasa Gagal Menangisi Hidup Itu Ciri Depresi

Depresi, Self Harm | Image oleh 1388843 dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Anda kerap menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi dalam hidup Anda.

Anda juga kerap merasa menjadi sosok yang gagal dalam hidup, selain juga menangisi diri Anda sendiri.

Menurut ahli, beberapa keluhan di atas ini bisa dikaitkan dengan sebuah kondisi bernama depresi.  

(BACA JUGA:Mudah Marah, Gampang Tersinggung dan Kerap Bersedih itu Ciri Orang Depresi)

Ketika dibiarkan, kondisi ini kata dr. Riska Larasati, dikhawatirkan bisa menjadi serius dan membutuhkan penanganan medis oleh ahli.

“Bila kondisi yang dialami terjadi secara berlarut-larut, maka kemungkinan dapat menjadi tanda gangguan mental, dan perlu segera mendapatkan penanganan agar tidak berlanjut atau semakin parah,” kata dr. Riska Larasati seperti dikutip FIN dari Alodokter.

Mengapa perlu segera mendapatkan penanganan ahli, karena depresi lanjut dia, dapat memicu gangguan mood, hingga yang paling parah munculnya keinginan untuk mengakhiri hidup.

Untuk mengatasi masalah ini, mereka yang depresi disarankan untuk sesegera mungkin mencari pertolongan ahli.

“Psikolog dapat membantu untuk memberikan konsultasi, sedangkan pada psikiater dapat memberikan konsultasi serta misalnya membutuhkan terapi obat-obatan dapat diberikan.

“Bila kondisi memang sudah parah maka sebaiknya segera ke psikiater karena kemungkinan memerlukan pemberian terapi,” saran dr. Riska Larasati.

Ia juga menambahkan tentang pentingnya untuk menyibukan diri dengan hobi. Istirahat yang cukup, berolahraga dan memilik konsumsi makanan yang tepat, penting dalam upaya memerangi depresi.

Bahaya Depresi

Para ahli ini berkesimpulan bahwa kesehatan mental adalah sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan bahwa depresi punya kontribusi pada 15 persen kematian yang disebabkan masalah mental pada manusia.

Saking bahayanya depresi, ahli menempatkan gangguan mental ini, satu tingkat di atas bahaya yang ditebar obesitas dan diabetes.

Sementara bagaimana depresi membunuh orang yang mengalaminya, menurut pendapat ahli bernama dokter Gail Zaltz, salah satunya adalah efek depresi terhadap jantung manusia.

Penyebabnya, adalah terkait produksi hormon kortisol yang dilepaskan tubuh saat seseorang mengalami stres.

Ketika orang stres, maka efeknya adalah perubahan tensi darah, yang dapat berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung.  

Adapun beberapa ciri dari depresi itu sendiri, adalah seperti gangguan tidur, kecemasan, kehilangan napsu makan, emosi yang tak terkontrol dan lainnya.   

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: