Sepi Order Gegara Perang Rusia-Ukraina, Sejumlah Perusahaan di Kabupaten Tangerang PHK Karyawan

Sepi Order Gegara Perang Rusia-Ukraina, Sejumlah Perusahaan di Kabupaten Tangerang PHK Karyawan

Aksi demo menolak PHK di salah satu pabrik di kawasan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang-Rikhi Ferdian untuk FIN.CO.ID-

 

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Sejumlah perusahaan besar di Kabupaten Tangerang, Banten, kompak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

 

Dari penelusuran FIN.CO.ID, dalam sepekan terakhir sudah ada 4 perusahaan sepatu dan textile di daerah seribu satu industri itu, yang melakukan PHK terhadap para karyawannya.

(BACA JUGA:Duh, Proyek Tol Becakayu Jadi 'Biang Kerok' Kemacetan di Jalan Utama Kota Bekasi)

 

Mulai dari PT. Victory Cing Luh Indonesia, PT. KMK Sport K2, PT. Tungmung Textile Bintan, dan PT Shyang Fung Tian.

 

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang Rudi Hartono mengatakan, gelombang PHK terjadi lantaran beberapa perusahaan besar itu sedang mengalami sepi order.

 

Alhasil, untuk mengurangi ongkos produksi, mau tidak mau perusahaan harus mem-PHK para karyawannya.

 

"Kalau yang PT Victory Chingluh dan PT KMK inikan tergantung buyer yah, jadi kalau buyer menurunkan ordernya otomatis produksi juga berkurang," kata Rudi kepada FIN.CO.ID, Senin 4 Juli 2022. 

(BACA JUGA:Jadi Trending di Sosial Media, Ini Sejarah Berdirinya ACT Hingga Daftar Petingginya Saat Ini)

 

Menurut dia, menurunnya order perusahaan dari para buyer itu, dikarenakan saat ini kondisi di luar negeri sedang tidak stabil.

 

Selain karena pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina juga membuat para buyer, terutama produk sepatu menurunkan ordernya. Hal itu kemudian berdampak pada penjualan sepatu ke luar negeri.

 

"Kondisi di luar negeri sedang tidak baik, akibat adanya pandemi terus dibarengi dengan ada perang Rusia-Ukraina membuat semua kena dampak di luar negeri," terangnya

 

"Akhirnya buyer-buyer menurunkan ordernya, bukan hanya di lndonesia di luar negeri juga kena dampak, terkait dengan penjualan produk sepatu yah," sambungnya.

(BACA JUGA:Tagar Jangan Percaya ACT Trending di Twitter, Soroti Gaji Petinggi Hingga Dugaan Penyelewengan Dana Sumbangan)

 

Meski demikian, menurut Rudi, para pekerja yang terkena PHK jumlahnya tidak sampai ribuan seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial. 

 

Seperti yang tejadi di PT. Victory Chingluh jumlah karyawan yang terkena PHK hanya 289 orang dari 700 karyawan yang masih berstatus training.

 

Mereka yang di PHK adalah karyawan yang tidak memenuhi syarat sesuai kriteria perusahaan dan bukan karyawan tetap.

 

"Kalau yang di KMK nanti saya cek lagi yah, saya belum dapat informasi lagi, termasuk yang di Tungmung dan Shyang Fung itu juga sama nanti saya cek lagi," pungkasnya. (Rikhi Ferdian)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: