Merebaknya Wabah PMK Menjelang Hari Raya Idul Adha Membuat Harga Jual Hewan Kurban Melonjak Tinggi

Merebaknya Wabah PMK Menjelang Hari Raya Idul Adha Membuat Harga Jual Hewan Kurban Melonjak Tinggi

Merebaknya Wabah PMK Menjelang Hari Raya Idul Fitri Membuat Harga Jual Hewan Kurban Melonjak Tinggi--

BEKASI, FIN.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban di wilayah Kabupaten Bekasi belakangan ini semakin mengalami kenaikan ditambah belakangan ini sedang merebak wabah Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK)

Menurut salah satu pedagang Suryadi, kenaikan harga tersebut memang sudah dari distributor dan pedagang hewan kurban saat ini sangat bingung untuk menentukan harga jual.

"Idul Adha kali ini cukup rugi, soalnya harga tinggi dari distributor tidak seimbang dengan daya beli masyarakat akhirnya kita pedagang bingung menentukan harga," ucap yadi saat dikonfirmasi, Senin 4 Juli 2022.

Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, pada Idul Adha tahun ini dirinya tidak menerima banyak pesanan hewan kurban jauh hari dan saat ini ia baru menerima pesana satu atau dua hewan saja.

"Biasanya nih 30 hari atau 20 hari sebelum hari H udah banyak yang pesen mas, udah ngasih DP juga untuk syarat saya kan jaga hewannya sampai di ambil jelang Idul Adha," Ungkapnya.

(BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan PMK Hewan Ternak Sebagai Status Keadaan Tertentu Darurat)

Untuk harga jual hewan kambing yang Yadi jual saat ini di kisaran Rp 1.500.000 sampai dengan Rp 5.000.000 per ekornya tergantung dari berat hewan, sedangkan untuk sapi dari harga Rp 15.000.000 sampai dengan Rp 30.000.000 per ekor tergantung berat.

Sama halnya seperti dagangan hewan kurban milil Nur Cholis, menurutnya dampak dari wabah PMK menyebabkan harga jual hewan kurban ikut melonjak.

Hewan sapi yang ia jual diantaranya berasal dari Bima, Bali, Sumbawa dan juga Kupang, seluruh hewan itupun harus melewati jalur laut semakin membuat mahal harga hewan.

"Karena sekarang pakai jalur laut, otomatis berpengaruh terhadap harga hewan kurban karena menambah biaya pengiriman," ucap Nur Cholis saat dikonfirmasi.

(BACA JUGA:Lebih Dari 300 Ribu Hewan Ternak Terjangkit PMK, BNPB Tetapkan Status Darurat)

Kenaikan harga hewan kurban berada di angka Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000 per ekornya, namun untuk kenaikan harga dagangan miliknya tidak berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

"Karena memang Idul Adha, kan momentumnya ibadah, jadi penjualannya relatif sama. Namanya orang mau ibadah, pasti sudah direncanakan jauh-jauh hari," ungkapnya.

Menurutnya salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya daya beli masyarakat karena pandemi Covid-19 sudah mereda.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: