Eks Dubes Australia Nilai Jokowi Tidak Bawa Misi Damai ke Ukraina-Rusia: Hanya Urus Mie Instan

Eks Dubes Australia Nilai Jokowi Tidak Bawa Misi Damai ke Ukraina-Rusia: Hanya Urus Mie Instan

Presiden Jokowi melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina -BPMI Setpres/Laily Rachev-Sekretariat Presiden

JAKARTA, FIN.CO.ID- Mantan duta besar Australia untuk Meksiko, Amerika Tengah, dan Karibia, David Engel tidak yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa misi damai untuk Ukraina dan Rusia pada kunjungan kenegaraannya beberapa waktu lalu. 

David Engel akui bahwa Jokowi melihat peperangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia menyebabkan gangguan pasokan pangan ke Indonesia. 

“Semakin lama perang dan gangguan yang dihasilkan dalam ekspor gandum dan minyak bunga matahari Ukraina bertahan, semakin tinggi risiko lonjakan harga pangan, yang secara historis telah memicu kerusuhan politik di nusantara,” tulis David Engel di The Strategis, dikutip Senin 4 Juli 2022.

(BACA JUGA:Soal Jokowi Kunjungi Rusia dan Ukraina, Pakar Ekonomi: Harga Minyak Bisa Naik Jika...)

Di Indonesia, dia menilai, sejumlah aksi protes di jalanan atas kenaikan harga pangan kemungkinan akan terjadi. Maka untuk meyakini rakyat Indonesia, Jokowi melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia untuk mengatasi masalah tersebut. 

"(Dia) pergi ke ibu kota sumber impor itu dan sarang orang yang memblokirnya, dia setidaknya dapat memberi tahu warganya bahwa dia telah melakukan segala daya untuk meringankan beban mereka,” kata David.

(BACA JUGA:Vladimir Putin 'Bocorkan' Pembicaraannya dengan Jokowi, Apa Saja Isinya? )

Dia menilai, misi Jokowi bukan untuk membawa kedamaian dua negara yang bertikai, Jokowi hanya bertemu Ukraina dan Rusia untuk urusan Mie instan.  

Sebab Indonesia salah satu negara yang sangat bergantung kepada pasokan gandum Ukraina untuk kebutuhan produksi mie instan.

“Oleh karena itu, bagi sebagian orang, misi Widodo ke Moskow mungkin akan memunculkan kenangan tentang idealisme Hatta saat ia membentuk identitas baru yang mengagumkan untuk sebuah bangsa dan rakyat yang sampai sekarang menjadi korban kolonialisme Barat selama ketegangan Perang Dingin. Tetapi bagi yang lain, ini setidaknya tentang mie,” tutup David Engel.

Ukraina bantah klaim Jokowi Titip Pesan ke Putin

(BACA JUGA:Beda Perlakuan Saat Putin Sambut Jokowi Dibanding Emmanuel Macron)

Sebelumnya, Sekretaris Kantor Presiden Ukraina, Serhii Nikiforov Volodymyr mengatakan, jika Volodymyr Zelenskyy ingin sampaikan pesan ke Putin, dia akan melakukannya secara terbuka di media. Tidak melalui perantara. 

"Jika Presiden Volodymyr Zelenskyy ingin mengatakan sesuatu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, dia akan melakukannya secara terbuka, dalam pidato hariannya," kata Serhii Nikiforov kepada media lokal, Pravda, dikutip Ahad 3 Juli 2022.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: