Konflik Rusia-Ukraina Bikin Eropa Krisis Energi, Jerman TIngkatkan Konsumsi Batu Bara Antisipasi Musim Dingin

Konflik Rusia-Ukraina Bikin Eropa Krisis Energi, Jerman TIngkatkan Konsumsi Batu Bara Antisipasi Musim Dingin

Ilustrasi - Penambangan--PLN

JAKARTA, FIN.CO.ID - Konflik antara Rusia dan Ukraina telah mengakibatkan krisis energi di Eropa. Baru-baru ini Jerman diberitakan menaikan lagi konsumsi batu baranya karena kenaikan permintaan listrik akibat memasuki musim dingin. 

Kondisi itu dipicu oleh adanya pemotongan suplai gas dari pipa Nord Stream 1 dari Rusia sebesar 40 persen.

(BACA JUGA:Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Ini yang Akan Disampaikan Saat Bertemu Putin dan Zelensky )

Sejumlah ahli menyatakan kondisi itu bersifat sementara, dan Jerman akan tetap pada jalurnya untuk meninggalkan batu bara dan mencapai bauran energi terbarukan hingga 80 persen di 2030. 

Pemerintah Jerman sebelumnya diketahui sedang menyiapkan draf “UU Pemeliharaan Pembangkit Listrik Pengganti” yang membuat sebagian kalangan kebingungan. 

UU itu telah disahkan melalui kabinet pada tanggal 8 Juni dan akan dilakukan pemungutan suara di parlemen pada tanggal 8 Juli mendatang. 

Gagasan undang-undang tersebut adalah untuk mengganti cadangan gas dengan pembangkit listrik yang ada (yaitu batu bara) untuk jangka waktu terbatas hingga 31 Maret 2024. 

(BACA JUGA:Waspada! Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Teror Warga Tangerang)

Jerman memperluas pasokan listrik batu bara kritisnya dari 6 GW menjadi 10 GW pada waktunya untuk musim dingin.

Christoph Bals, Direktur Kebijakan dari organisasi think tank, Germanwatch, mengatakan tidak tampak keraguan sama sekali bagi Pemerintah Jerman saat ini untuk segera meninggalkan batubara sesuai dengan UU.

“Pemerintah Jerman hanya berpikir bahwa cadangan untuk 2-3 tahun ke depan dalam situasi Jerman memiliki kekurangan pasokan gas yang ekstrem dan musim dingin yang sangat dingin, pembangkit listrik tenaga batu bara itu akan digunakan untuk sementara. Tetapi tidak ada rencana sama sekali di pemerintah saat ini untuk meragukan kebijakan phase out dari batu bara,” kata Bals, dalam siaran pers, dikutip Minggu 26 Juni 2022.

Dave Jones, Analis Utama dari lembaga think tank Ember yang berbasis di Inggris, menerangkan era baru energi bersih listrik bersih 100 persen akan datang lebih cepat dari yang diperkirakan siapa pun. 

(BACA JUGA:Hari Pelaut Sedunia 2022, AKKMI: Momentum yang Tepat Bagi Lahirnya UU Pelaut)

Mungkin ada sedikit peningkatan pembangkit listrik tenaga batu bara dalam jangka pendek jika Putin terus memotong gas Eropa.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: