Telinga Mendengung hingga Tuli Mendadak Itu Bisa Jadi Ciri Stroke

Telinga Mendengung hingga Tuli Mendadak Itu Bisa Jadi Ciri Stroke

Tuli Mendadak, Ilustrasi Image oleh Szilárd Szabó dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebuah kabar viral beredar di media soasial. Seorang perempuan belia mengaku mengalami stroke, yang ditandai dengan ganggguan pada telinganya.

Menurut pengakuannya, remaja itu mengeluhkan telinga berdengung semenjak September 2021 lalu, selain penurunan kemampuan alat pendengarannya.

Akan tetapi begitu memeriksakan kondisinya di rumah sakit, oleh dokter yang menanganinya ia divonis mengalami stroke.  

(BACA JUGA:Telinga Bayi Bernanah usai Ditindik? Cek Saran dr. Arrum Berikut Ini)

Pertanyaannya, benarkah telinga berdengung dan penurunan daya pendengaran ini ada kaitannya dengan stroke sebagaimana diklaimnya?

Menurut pendapat dr. Fadhli Makarim, memang benar apa yang diklaim remaja itu. Akan tetapi menurut dia, jenis stroke yang dialaminya tersebut agak berbeda dengan stroke pada umumnya.

“Perlu diketahui, jenis stroke yang dialami remaja tersebut berbeda dengan stroke biasanya,” kata dr. Makarim seperti dikutip FIN dari Halodoc.

“Kondisi tersebut juga dikenal sebagai sudden sensorineural hearing loss (SSHL) atau sudden deaf (tuli mendadak),” tambahnya.

Adapun penyebab kondisi ini menurut dr. Fadhli Makarim, adalah tidak diketahui secara jelas pencetusnya.

Akan tetapi, seseorang bisa sampai mengalami tuli mendadak adalah akibat kerusakan yang terjadi pada jalur saraf antara telinga dan otak.

Terkait kasus remaja ini, dr. Makarim berkesimpulan jika hal ini mungkin ada hubungannya dengan penggunaan gadget atau gawai.

Menurut dia, paparan perangkat seperti earphone atau headset, ketika digunakan terlalu keras, dapat menyebabkan seseorang mengalami tuli mendadak, dalam kasus ini, mungkin tuli mendadak akibat intervensi mekanik.

Akan tetapi tambahnya, jika disebabkan oleh kondisi kesehatan atau penyakit tertentu, maka beberapa masalah kesehatan dapat dikaitkan dengan tuli mendadak, selain tentu karena penuaan.

Di luar dari kasus di atas, tuli mendadak bisa disebabkan oleh terjadinya malformasi telinga bagian dalam, adanya cedera kepala, kondisi neurologis, atau juga sindrom cogan.

Penyakit meniere yang mempengaruhi telinga bagian dalam, penyakit lume, konsumsi obat seperti obat ototoksik, akibat gigitan ular, juga bisa dikaitkan dengan tuli mendadak.

Mereka yang mengalami pertumbuhan jaringan abnormal atau tumor, punya penyakit pembuluh darah, juga bisa berurusan dengan tuli mendadak.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: