Dampak PMK, Jelang Hari Raya Iduladha Harga Sapi Bali Masih Tinggi

Dampak PMK, Jelang Hari Raya Iduladha Harga Sapi Bali Masih Tinggi

Ilustrasi -Hewan Ternak Sapi-Rikhi Ferdian untuk FIN.CO.ID-

BANJARMASIN, FIN.CO.ID -- Jelang Hari Raya Iduladha harga sapi Bali di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan masih tinggi.

Tingginya harga sapi Bali karena terpengaruh dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) di beberapa wilayah di Indonesia.

(BACA JUGA:Stres Perjalanan Jauh dari Jawa Tengah, Sapi Kurban Ngamuk Seruduk Karyawan di Tangerang)

Sebelum merebaknya PMK, harga sapi di Kabupaten tersebut berkisar antara Rp14 juta-Rp16 juta.

"Sapi untuk hewan kurban harganya Rp18 juta - Rp22 juta," ujar Kepala Dinas Pertanian Tapin Wagimin, Sabtu, 25 Juni 2022.

Wagimin mengatakan, adanya arahan pemerintah pusat terhadap pembatasan transaksi perdagangan sapi dari daerah produktif ternak menjadi faktor utama naiknya harga sapi.

Keterbatasan tersebut tidak mempengaruhi kebutuhan hewan kurban di Tapin, kata dia, dari pendataan baru ini ketersediaan sapi ada 732 ekor, sedangkan kebutuhan 412 ekor.

(BACA JUGA:Kebijakan Pemerintah, Sapi PMK yang Dimusnahkan Diganti Rp10 Juta per Ekor)

"Harga tersebut di pasaran petani ternak lokal. Karena sapi dari luar daerah yang terindikasi PMK tidak bisa keluar daerah. Sehingga ketersediaan ternak calon korban terbatas," ujarnya.

Sedangkan untuk kambing saat ini berada di harganya berkisar Rp3,5 juta - Rp4,5 juta.

"Ketersediaan kambing 165 ekor, kebutuhan di daerah kita 68 ekor," ujar Wagimin.

Secara umum, ketersediaan ternak milik petani masih bisa penuhi kebutuhan hewan kurban di Tapin.

(BACA JUGA:Jangan Resah, Sapi yang Dimusnahkan Dapat Ganti Rugi Rp10 Juta Per Ekor)

Ketua Kelompok Ternak Megawati di Tapin, Aiman Fadilah mengatakan harga yang didata Dinas Pertanian memang sesuai dengan keadaan sekarang.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: