Makin Pedas! Harga Cabai Rawit Merah di Tangerang Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram

Makin Pedas! Harga Cabai Rawit Merah di Tangerang Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram

Pedagang cabai di Pasar Gudang Tigaraksa Tangerang.-Rikhi Ferdian untuk FIN.CO.ID-

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Harga cabai rawit merah di pasar gudang Tigaraksa, Tangerang, pada Selasa, 21 Juni 2022, tembus Rp120 ribu per kilogram (kg).

Melonjaknya harga cabai rawit merah ini membuat para pedagang mengeluh lantaran mengalami penurunan omzet hingga 20 persen.

(BACA JUGA:Ribuan Batang Rokok Ilegal Diamankan Bea Cukai dan Satpol PP di Kota Bekasi)

"Untuk cabai rawit merah saat ini sudah mencapai Rp120 ribu per kilogram, parah mas naiknya, omset turun 20 persen," kata Aceng (27), salah seorang pedagang sayuran di pasar Gudang Tigaraksa, kepada wartawan FIN.CO.ID, Selasa 21 Juni 2022.

Diutarakannya, kenaikan harga cabai rawit merah tersebut sudah terjadi sejak hari raya Idul Fitri lalu.

Akan tetapi sebelum lebaran harga cabai rawit merah itu masih berkisar di angka Rp70 sampai Rp80 ribu per kilogram.

"Dari sebelum lebaran sampai sekarang 80 ribu 70 ribu, habis lebaran terus naik harganya sampai Rp120 ribu, penyebabnya sih karena gagal panen dari petani," jelasnya

(BACA JUGA:Jasa Marga Kejar Target Konstruksi Tol Gedebage-Cilacap Dimulai Triwulan II Tahun 2023)

Dia juga menjelaskan, penurunan omset terjadi lantaran para pedagang kini terpaksa mengurangi stok cabai yang akan dijual.

Jika sebelumnya, para pedagang bisa membeli hingga 1 kwintal cabai rawit merah, saat ini mereka hanya mampu membeli 20 Kilogram saja.

"Sewaktu harga masih normal Rp40 ribu per kilogram bisa beli sampai 1 kwintal kalau sekarang paling banyak 20 kilogram," ujarnya

Sementara, Humas Pasar Gudang Tigaraksa Acep Jayadi Wira menuturkan, meskipun harga cabai tinggi namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap daya beli masyarakat.

(BACA JUGA:Daftar 20 Mobil Terlaris di Indonesia Bulan Mei 2022, Honda Brio Juara)

"Kalau pengaruh sih pengaruh, cuma meskipun harga cabai tinggi tetapi mereka butuh yah tetap aja daya beli masyarakat tinggi, cuma yang tadinya mereka beli 1 kilogram jadi dikurangi," tuturnya

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: